Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Penulis Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, memberikan pandangan serius tentang salah satu tren terhangat saat ini: kecerdasan buatan (AI).
“PERUBAHAN TERBESAR dalam SEJARAH MODERN,” ujarnya dalam sebuah postingan di X pada 1 Juli 2025 lalu, seperti yang dikutip dari Money.ca.
Dia menambahkan, “AI akan menyebabkan banyak ‘mahasiswa pintar’ kehilangan pekerjaan. AI akan menyebabkan pengangguran massal. Banyak yang masih memiliki utang pinjaman mahasiswa.”
Kiyosaki tidak sendirian dalam menyuarakan kekhawatirannya. Dario Amodei, CEO Anthropic — perusahaan AI di balik model bahasa besar Claude — baru-baru ini memperingatkan bahwa AI dapat menghapus separuh dari semua pekerjaan kerah putih tingkat pemula dan mendorong tingkat pengangguran hingga 20%.
Namun Kiyosaki tidak mengkhawatirkan dirinya sendiri, dengan bergurau, “AI tidak bisa memecat saya karena saya tidak punya pekerjaan.”
Ia kemudian menjelaskan filosofinya sendiri, mengingat nasihat yang kontras yang ia terima dari ayah miskin dan ayah kayanya.
Baca Juga: Ini 3 Aset yang Jarang Dijual Robert Kiyosaki, Apa Saja?
“Bertahun-tahun yang lalu, daripada mendengarkan nasihat ayah miskin saya, ‘Sekolah, dapatkan nilai bagus, cari pekerjaan, bayar pajak, lunasi utang, menabung, dan berinvestasi dalam portofolio saham, obligasi, dan reksa dana yang terdiversifikasi dengan baik,’ saya mengikuti nasihat ayah kaya saya. Saya menjadi wirausahawan, berinvestasi di real estat, memanfaatkan utang, dan alih-alih menabung uang palsu, saya menabung emas, perak asli, dan hari ini Bitcoin,” tulisnya.
Dari pendapatan tetap menjadi pendapatan pasif
Kisah Kiyosaki tentang penolakannya terhadap nasihat ayah miskin dan mengikuti nasihat ayah kaya justru menyoroti sebuah pilihan sederhana: Alih-alih mencari pekerjaan konvensional, ia menjadi wirausahawan dan mulai berinvestasi di real estat — aset yang dikenal dapat menghasilkan pendapatan pasif.
Kiyosaki sering menekankan pentingnya pendekatan ini.
"Saya selalu menyarankan orang untuk menjadi wirausahawan, setidaknya pekerjaan sampingan, dan tidak membutuhkan jaminan kerja. Kemudian berinvestasilah di properti yang menghasilkan pendapatan, saat terjadi krisis, yang memberikan arus kas yang stabil," tulisnya dalam sebuah postingan di X pada 19 Mei.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bilang Uang Membuat Orang Miskin, Ini Penjelasan Lengkapnya
Properti telah lama menjadi aset favorit bagi investor yang berfokus pada pendapatan. Meskipun pasar saham dapat berfluktuasi secara liar karena berita utama, properti berkualitas tinggi seringkali terus menghasilkan pendapatan sewa yang stabil.
Mungkin itulah sebabnya Kiyosaki pernah mengungkapkan bahwa ia memiliki 15.000 rumah dalam sebuah wawancara dengan YouTuber keuangan pribadi Sharan Hegde — semata-mata untuk tujuan investasi.
Beralih ke logam mulia
Kiyosaki tidak berbasa-basi tentang ketidaksukaannya terhadap mata uang fiat, menyatakan bahwa ia menabung dalam "emas dan perak asli", alih-alih apa yang ia sebut "uang palsu".
Hal itu tidak mengherankan — penulis terkenal ini telah mengadvokasi logam mulia selama beberapa dekade.
Pada bulan Oktober 2023, ia memprediksi di X: "Emas akan segera menembus US$ 2.100 dan kemudian melonjak. Anda akan berharap telah membeli emas di bawah US$ 2.000. Perhentian berikutnya, emas US$ 3.700."
Di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar, Kiyosaki kini yakin bahwa kehancuran pasar akan segera terjadi, dan ia bertaruh pada logam mulia, di antara logam-logam lainnya, untuk meraih keuntungan.
“Saya telah membeli emas, perak, dan Bitcoin asli…. Minyak, dan ternak….selama bertahun-tahun….Karena saya berencana untuk menjadi lebih kaya selama kehancuran yang akan datang dan Depresi Besar berikutnya,” tulisnya dalam sebuah postingan di X pada 7 Agustus 2025.
Tonton: Bill Gates Siap Donasikan 99% Kekayaannya untuk Afrika. Nilainya Capai Rp 3.249 Triliun
Emas telah lama dipandang sebagai investasi safe haven. Emas tidak terikat pada satu negara, mata uang, atau ekonomi. Emas tidak dapat dicetak begitu saja seperti uang fiat, dan investor cenderung berinvestasi secara besar-besaran selama masa gejolak ekonomi atau ketidakpastian geopolitik — sehingga meningkatkan nilainya.
Bitcoin
Kiyosaki mengatakan ia juga menabung dalam Bitcoin — tidak mengherankan, mengingat ia telah lama menjadi pendukung setia Bitcoin dunia.
Dia baru-baru ini menggambarkan Bitcoin sebagai "uang rakyat" dan memprediksi nilainya bisa melonjak hingga "US$ 500.000 hingga US$ 1 juta."
Dia tidak sendirian dalam pandangan itu. Salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, mengatakan pada Mei 2024 bahwa Bitcoin dapat mencapai "setidaknya" US$ 1 juta pada tahun 2030 — dan mungkin bahkan lebih tinggi lagi.
Kemajuan terbaru dalam industri kripto — seperti disahkannya Undang-Undang GENIUS dan Presiden Trump yang membuka jalan bagi dimasukkannya kripto ke dalam rekening pensiun — mendorong Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa, lebih dari US$ 120.000 pada 13 Agustus 2025.
