Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Roket yang telah dirancang guna mendukung misi China di masa depan dilaporkan gagal dalam penerbangan debutnya. Dilansir dari Reuters, roket berjenis Long March 7A ini diluncurkan pada Senin pagi dari kota Wenchang yang letaknya di Provinsi Hainan.
Namun dalam penerbangan perdananya, Long March 7A mengalami kerusakan yang hingga saat ini penyebabnya masih diselidiki.
Baca Juga: Akibat corona, pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN semakin menantang
Dengan spesifikasi serta kemampuan yang dimiliki oleh roket tersebut, menjadikan LM 7A menjadi roket utama China dalam menjalankan misi satelit komunikasi yang berpotensi untuk menggantikan sejumlah roket tua yakni LM-2, LM-3 dan LM-4.
Rencananya, roket tersebut diharapkan dapat menjadi pusat pembangunan stasiun ruang angkasa Tiongkok yang rencananya akan diselesaikan pada tahun 2022.
Asal tahu saja, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti mengenai peluncuran orbital jangka pendek yang akan dipengaruhi oleh gagalnya peluncuran LM-7A.
Baca Juga: Terdampak corona, industri penerbangan AS minta kucuran dana US$ 50 miliar
China Aerospace Science and Technology Corporation mengatakan, pada Januari lalu rencananya hendak melakukan peluncuran roket sebanyak 40 roket, termasuk misi infrastruktur ruang angkasa.