CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ronald McDonald's muram, Kolonel Sanders sumringah


Rabu, 23 April 2014 / 12:59 WIB
Ronald McDonald's muram, Kolonel Sanders sumringah
Rekomendasi film Netflix terbaru, ini sinopsis hingga jadwal tayang dan para pemeran The Big 4 yang dibintangi Putri Marino dan Abimana Aryasatya.


Sumber: Forbes | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Musim dingin yang menerpa Amerika Serikat (AS) menjadi alasan bagi McDonald's tak membukukan kinerja ciamik selama periode kuartal pertama lalu. Rantai restoran cepat saji terbesar dunia ini melaporkan pertumbuhan penjualan di toko yang sama (same store sales) di AS selama kuartal pertama turun 1,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Total, McD total mencatat penjualan selama Januari - Maret lalu sebesar US$ 6,7 miliar, naik 1% year on year. Labanya, turun 5% menjadi US$ 1,2 miliar.

Penurunan penjualan di AS menyeret kinerja McD yang tak terlalu bersinar di negara-negara lain. Pertumbuhan penjualan di Eropa tumbuh 1,4%. Sementara pertumbuhan penjualan di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika hanya tumbuh 0,8%. Total, pertumbuhan penjualan di toko yang sama hanya naik 0,5%.

Don Thompson, Chief Executive Officer (CEO) McD mengatakan, akan memfokuskan bisnis di pasar prioritas atau kunci, seperti AS, Jerman, Australia, dan Jepang.

Sebaliknya, pencinta makanan cepat saji grup Yum Brands justru bertambah. Yum Brands yang mengoperasikan KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell mencatat pendapatan US$ 2,7 miliar, tumbuh 7% year on year di akhir Maret lalu.

Renyahnya ayam racikan Kolonel Sanders mendongkrak laba Yum Brands 18% menjadi US$ 300 juta.

Kembalinya kepercayaan warga China mengkonsumsi makanan cepat saji berbahan dasar ayam menjadi pendorong utama kinerja KFC dkk. "Kontribusi konsumen China terhitung setengah dari kinerja Yum di kuartal pertama, dengan pendapatan di sana saja US$ 1,4 miliar," kata CEO Yum, David Novak.

Laba operasional Yum di China naik 85% menjadi US$ 285 juta. Sedangkan penjualan di toko yang sama tumbuh 9%.

Yum Brands berencana membuka 700 gerai baru di China. Jumlahnya lebih dari setengah dari total rencana pembukaan gerai baru di pasar internasional (luar China) yaitu 1.250 outlet.

Perusahaan akan fokus membuka gerai di 10 negara berkembang teratas. Perbandingannya, ada 58 restoran Yum Brands per 1 juta populasi di AS. Sedangkan di negara berkembang, hanya 2 restoran.

Sejatinya, kinerja Yum tak begitu ciamik di kampung halamannya. Penjualan di AS untuk KFC turun 3% pada kuartal pertama lalu, sementara Pizza Hut dan Taco Bells turun masing-masing 5% dan 1%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×