Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sebuah rudal yang diduga ditembakkan Houthi menyerang sebuah kapal komersial di Laut Merah pada hari Senin (29/4).
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO)mengatakan, mereka menerima peringatan tentang ledakan di dekat sebuah kapal komersial 87 km barat laut kota Al-Mokha di Yaman barat.
"Kapal disarankan untuk transit dengan hati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun kepada (kami)," ungkap UKMTO melalui akun X resminya.
Melansir Arab News, dinas keamanan maritim Inggris mengidentifikasi kapal sasaran sebagai kapal kargo berbendera Malta yang terkena tiga rudal saat melakukan perjalanan dari Djibouti ke Teluk.
Baca Juga: Kekhawatiran Konflik Lebih Luas Meningkat Pasca Serangan Iran ke Israel
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok asal Yaman ini biasanya akan mengakui serangan beberapa jam atau beberapa hari setelah kejadian.
Houthi, yang didukung Iran, rutin melakukan serangan terhadap beragam kapal yang melintasi Teluk Aden, Laut Merah, dan Selat Bab Al-Mandab. Target utama mereka adalah kapal-kapal yang memiliki afiliasi dengan Israel atau sekutunya.
Selama aksinya, yang digambarkan sebagai dukungan terhadap Palestina, Houthi telah menyita satu kapal komersial, menenggelamkan dua kapal, dan meluncurkan ratusan drone, rudal balistik, serta kapal kecil pembawa bahan peledak yang dioperasikan dari jarak jauh.
Baca Juga: Drone Canggih AS MQ-9 Reaper Seharga Setengah Triliun, Ditembak Jatuh Houthi Yaman
Kantor berita Saba yang dikelola Houthi melaporkan, angkatan bersenjata Houthi telah melakukan lebih dari 83 serangan terhadap 103 kapal yang berafiliasi dengan Israel dan sekutunya, serta menembak jatuh tiga drone militer AS MQ-9 Reaper antara 19 November 2023 hingga 26 April 2024.
Houthi mengklaim bahwa serangan mereka menewaskan dua marinir Amerika, dua pelaut Filipina, dan satu pelaut Vietnam, serta melukai empat marinir dari satuan tugas marinir pimpinan AS.
Meskipun jumlah serangan mereka baru-baru ini telah meningkat, namun sejak akhir bulan lalu Houthi telah secara drastis mengurangi serangan rudal dan drone terhadap kapal.