kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi S$ 4,27 miliar, Singapore Airlines bakal rilis obligasi konversi S$ 6,2 miliar


Kamis, 20 Mei 2021 / 16:35 WIB
Rugi S$ 4,27 miliar, Singapore Airlines bakal rilis obligasi konversi S$ 6,2 miliar
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 yang berlarut telah memukul bisnis penerbangan Singapore Airlines Ltd.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA. Pandemi Covid-19 yang berlarut telah memukul bisnis penerbangan Singapore Airlines Ltd. Maskapai penerbangan milik Temasek Holding ini yang membukukan kerugian tahunan kedua berturut-turut dengan rekor senilai S$ 4,27 miliar pada Rabu (19/5).

Seperti dikutip Reuters, Singapore Airlines berencana menerbitkan obligasi konversi senilai S$ 6,2 miliar untuk membantu mengatasi krisis akibat efek wabah corona. Aksi korporasi ini merupakan bagian opsional dari paket penyelamatan Singapore Airlines senilai S$ 15 miliar yang dipimpin pemegang saham mayoritasnya Temasek Holdings tahun lalu.

Menurut Revinitif, kerugian selama 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret itu lebih buruk daripada perkiraan rata-rata S$ 3,27 miliar dari delapan analis. Nilai ini juga jauh lebih besar daripada kerugian tahunan maskapai ini yang berakhir di Maret 2020 senilai S$ 212 juta.

Rugi membesar karena pendapatan tahunan Singapore Airlines turun 76,1% menjadi S$ 3,82 miliar pada tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2021. Meski bisnis kargo masih berjalan, namun pendapatannya tidak cukup untuk mengimbangi penurunan hampir 98% dalam jumlah penumpang.

Baca Juga: Pertama di dunia, Singapura akan menerima tiket perjalanan digital Covid-19

Singapore Airlines memperkirakan kapasitas penumpang akan meningkat hingga 28% dari tingkat pra-pandemi pada Juni mendatang. Tetapi sebagian besar disebabkan oleh permintaan angkutan yang kuat yang menopang jumlah penerbangan. Namun, kapasitas penumpang Itu hanya mengisi 13,4% kursi penumpang di tahun keuangan yang berakhir 31 Maret.

Selain itu, Singapore Airlines yang tidak memiliki pasar domestik telah menjadi salah satu yang paling terpukul di dunia. Hal yang sama juga dirasakan maskapai penerbangan yang berbasis di Hong  yakni Cathay Pacific Airways.

Gelembung perjalanan yang diusulkan antara Singapura dan Hong Kong yang akan dimulai pada 26 Mei ditunda untuk kedua kalinya pada hari Senin. Hal ini dipicu setelah kenaikan jumlah kasus Covid-19 baru-baru ini di Singapura.

"Krisis ini belum berakhir. Sementara laju vaksinasi yang meningkat telah memberi kami harapan, gelombang baru infeksi di seluruh dunia berarti bahwa pembatasan perjalanan internasional sebagian besar tetap berlaku,” kata Chairman Singapore Airlines Peter Seah dalam sebuah pernyataan.

Seperti maskapai lain secara global, Singapore Airlines telah memangkas pekerjaan, menunda pengiriman pesawat, dan meningkatkan ekuitas serta pembiayaan utang untuk membantu mengatasi pandemi.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Singapura naik, gelembung perjalanan dari Hong Kong bisa tertunda




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×