Sumber: MarketWatch,Wall Street Journal | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - VIENNA. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak mentah lebih lanjut minggu ini. Kebijakan ini diambil meskipun kelompok yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, berjuang untuk menetapkan kepatuhan penuh dari semua anggotanya.
Melansir The Wall Street Journal yang mengutip pernyataan pejabat OPEC, komite produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia merekomendasikan pada hari Kamis bahwa kelompok itu akan memperdalam pengurangan produksi minyak mereka saat ini sebesar 500.000 barel per hari. Komite itu juga mendorong peningkatan kepatuhan dari negara-negara seperti Nigeria dan Irak, yang belum sepenuhnya memenuhi komitmen kuota mereka.
Baca Juga: ICP November naik menjadi US$ 63,26 per barel, terkerek optimisme kesepakatan dagang
Pemangkasan produksi minyak itu akan menjadi hal utama dibanding perjanjian saat ini antar negara OPEC +, yang menyerukan pengurangan 1,2 juta barel per hari dari level akhir 2018 hingga Maret 2020.
Market Watch melaporkan, kesepakatan itu belum diratifikasi oleh OPEC +. Menurut sebuah tweet dari Herman Wang, redaktur pelaksana di S&P Global Platts, kelompok produsen minyak itu berencana bertemu pada awal Maret untuk meninjau kembali kesepakatan tersebut dan berpotensi memperpanjangnya. Anggota OPEC mengadakan pertemuan sesi tertutup pada Kamis dan anggota secara resmi akan bertemu dengan produsen non-anggota sekutu pada hari Jumat.
Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...
"Setelah Irak meningkatkan potensi untuk pemotongan yang lebih dalam [Rabu], ekspektasi mulai meningkat," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData. "Jika pemangkasan kurang dari target yang ditetapkan, meskipun untuk jangka waktu terbatas, dapat mendorong respons bearish oleh pasar — kebalikan mutlak dari apa yang diinginkan OPEC."