Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menyusul lobi beberapa petinggi negara dan perusahaan baja kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump atas kebijakan impor baja dan aluminium, kini Rusia pun ikut menyuarakan keinginannya untuk dikecualikan dari tarif impor baja tersebut.
Sebelumnya mengatakan bahwa tarif pada impor baja dan aluminium yang diberlakukan oleh Amerika Serikat mulai berlaku mulai 23 Maret setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani tarif sebesar 25% pada baja impor dan 10% pada aluminium impor awal bulan ini.
Tarif dari negara anggota UE, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Meksiko dan Korea Selatan ditunda hingga 1 Mei 2018, kata Gedung Putih.
Mengutip kantor berita Rusia, TASS, Jumat (24/4), produsen alumunium asal Rusia, United Company Rusal (Rusal) mengungkapkan, negaranya seharusnya diberikan pengecualian dari tarif impor baja dan aluminium yang diberlakukan AS.
Perwakilan Rusal mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki anak usaha di AS, yakni Rusal American Corp. yang beroperasi di Delaware sejak 1999 dan secara konsisten memasok produk-produk aluminium untuk pasar AS dengan jejak karbon yang rendah.
Dus, Rusal pun ingin agar Rusia harus dikecualikan dari tarif untuk melindungi konsumen AS dari pertumbuhan harga dan untuk memastikan bahwa industri manufaktur AS tetap kompetitif.
Ini kali pertama industri Rusia menyuarakan pendapatnya mengenai kebijakan tarif Trump. Sebelumnya, perwakilan pemerintah Rusia mendebat kebijakan tarif impor ini di organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO).