kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rusia Bakal Bikin Stasiun Ruang Angkasa Baru di 2030


Rabu, 03 Juli 2024 / 11:42 WIB
Rusia Bakal Bikin Stasiun Ruang Angkasa Baru di 2030
ILUSTRASI. Rusia menargetkan untuk membuat inti empat modul dari stasiun ruang angkasa orbital baru yang direncanakan pada tahun 2030.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Selasa (2/7/2024), Rusia menargetkan untuk membuat inti empat modul dari stasiun ruang angkasa orbital baru yang direncanakan pada tahun 2030.

Reuters memberitakan, Kepala Roscosmos Yuri Borisov, menandatangani jadwal tersebut dengan para direktur dari 19 perusahaan yang terlibat dalam pembuatan stasiun baru itu.

Badan ini mengkonfirmasi rencana untuk meluncurkan modul ilmiah dan energi awal pada tahun 2027. Dikatakan bahwa tiga modul lagi akan ditambahkan pada tahun 2030 dan dua modul lagi antara tahun 2031 dan 2033.

Rusia hingga saat ini bermitra dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini merupakan salah satu dari sedikit bidang di mana Rusia masih bekerja sama erat dengan AS, mengingat kondisi hubungan yang buruk sejak invasi ke Ukraina.

Dengan ISS yang mendekati akhir masa operasinya, Moskow mengumumkan rencana pada tahun 2022 untuk menarik diri dari proyek tersebut dan membangun stasiunnya sendiri. 

Baca Juga: Kekayaan Vladimir Putin Disebut Melebihi Elon Musk, Intip Detailnya

Awalnya, Rusia mengatakan akan keluar dari ISS setelah 2024. Akan tetapi, Rusia mengatakan kepada para mitranya tahun lalu bahwa mereka akan memperpanjang keikutsertaannya hingga 2028.

Terlepas dari desain dan pembuatan modul, Roscomos mengatakan bahwa jadwal yang disetujui oleh Borisov mencakup uji coba penerbangan pesawat ruang angkasa berawak generasi baru dan membangun roket serta infrastruktur berbasis darat.

"Stasiun baru ini akan memungkinkan Rusia untuk memecahkan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi nasional, dan keamanan nasional yang tidak tersedia di segmen Rusia di ISS karena keterbatasan teknologi dan ketentuan perjanjian internasional", katanya.

Rusia telah membanggakan program antariksanya sejak Perang Dingin, ketika kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada tahun 1961. 

Baca Juga: Kedekatan Vladimir Putin dengan Kim Jong Un Bisa Jadi Masalah Besar Bagi China dan AS

Namun, Rusia mengalami kemunduran besar tahun lalu dengan kegagalan misi bulan pertamanya dalam 47 tahun terakhir. Pada Waktu itu, pesawat ruang angkasa yang tidak dikemudikan berputar di luar kendali dan menabrak permukaan bulan.



TERBARU

[X]
×