Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Pada bulan Agustus lalu, Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics menyatakan ketakutannya atas pelaksanaan Zapad-2021. Rinkevics menilai latihan itu bisa melahirkan insiden yang tidak diinginkan antara NATO dan Rusia.
"Anda mengalami krisis perbatasan, Anda mengadakan latihan militer besar di dekat negara-negara NATO, Anda terus meningkatkan kehadiran di pihak kami, Lithuania, Estonia, dan Polandia. Tentu ini saja ini bisa memicu insiden," ungkap Rinkevics.
Sejalan dengan itu, pada awal September ini Komandan Pasukan Pertahanan Estonia, Martin Herem, dan Kepala Staf Umum Polandia, Rajmund Andrzejczak, telah secara khusus membahas keamanan regional di Estonia. Salah satu agendanya adalah untuk memantau latihan Zapad-2021.
Dari pihak Polandia, Presiden Andrzej Duda baru-baru ini menandatangani dekrit tentang penerapan keadaan darurat di beberapa bagian negara itu.
Dekrit ini tidak hanya berkaitan dengan masuknya migran di perbatasan dengan Belarusia, tetapi juga dengan latihan Rusia-Belarusia yang saat ini sedang berlangsung.