kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia deteksi kehadiran pesawat mata-mata AS di dekat perbatasan mereka


Kamis, 11 November 2021 / 13:15 WIB
Rusia deteksi kehadiran pesawat mata-mata AS di dekat perbatasan mereka
ILUSTRASI. Pesawat pengintai atau mata-mata E-8C milik Angkatan Udara AS.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pesawat mata-mata milik militer AS dengan tipe E-8C pada Selasa (9/11) terdeteksi berada di wilayah yang berjarak 35 km dari perbatasan Rusia. 

Dilansir dari TASS, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara Ramstein, markas Angkatan Udara AS di Jerman.

"Sebuah pesawat E-83C milik AS terus berputar-putar di atas bagian Barat Laut, Tengah, dan Timur Laut Laut Hitam selama 5 jam 13 menit pada ketinggian mulai dari 7.000 hingga 10.000 meter. Itu berada sedekat 35 km dari perbatasan Rusia," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat tersebut terdeteksi pada Selasa dan melakukan manuvernya dari pukul 14:15 hingga 19:28 waktu setempat. Kehadirannya berhasil dilacak oleh Pasukan Rudal Anti-Pesawat Angkatan Udara Rusia melalui radar.

Baca Juga: Pentagon: Akan ada 1.000 hulu ledak nuklir di China pada 2030

Sebelum ini, Kementerian Pertahanan Rusia sempat mengeluarkan pernyataan terkait upaya AS untuk membentuk kelompok angkatan bersenjata multinasional di dekat perbatasan negeri beruang merah.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menunjukkan, kapal perang AS telah tiba di wilayah Laut Hitam untuk mengambil bagian dalam latihan multinasional yang dipimpin oleh Komando Eropa Amerika Serikat.

Beberapa kapal perang AS yang telah hadir di Laut Hitam di antaranya adalah kapal perusak berpeluru kendali USS Porter, kapal tanker USNS John Lenthall, dan kapal komando USS Mount Whitney. 

Merespons manuver AS tersebut, Rusia menyebutnya sebagai faktor penyebab ketidakstabilan regional, termasuk menggunakan wilayah Ukraina untuk tujuan militer. Saat ini, militer Rusia semakin aktif melakukan pemantauan dan pengawasan di sekitar perbatasan Ukraina.

Selanjutnya: Rusia: Kehadiran NATO bisa mengacaukan stabilitas kawasan Baltik




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×