kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.564   6,00   0,04%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rusia: Di Usia yang ke-75 Tahun, NATO Kembali ke Pola Pikir Perang Dingin


Kamis, 04 April 2024 / 08:11 WIB
Rusia: Di Usia yang ke-75 Tahun, NATO Kembali ke Pola Pikir Perang Dingin
ILUSTRASI. Pada Rabu (3/4/2024), Rusia mengatakan bahwa NATO telah kembali ke pola pikir Perang Dingin. REUTERS/Valentyn Ogirenko


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Rabu (3/4/2024), Rusia mengatakan bahwa NATO telah kembali ke pola pikir Perang Dingin. Pernyataan itu dikeluarkan ketika aliansi tersebut bakal memperingati ulang tahunnya yang ke-75 pada minggu ini.

“Hari ini, dalam hubungan dengan Rusia, blok tersebut telah kembali ke situasi Perang Dingin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada wartawan seperti yang dilansir Reuters.

Dia mengatakan NATO tidak memiliki tempat di “dunia multipolar” yang menurut Moskow ingin dibangun untuk mengakhiri dominasi AS, namun hal ini tetap menjadi fokus perhatian Rusia.

Presiden Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina pada tahun 2022 dengan tujuan mencegah NATO memperluas jangkauannya ke dekat Rusia. 

Namun perang telah memperkuat aliansi tersebut, yang telah berkembang menjadi 32 anggota dengan mengakui Finlandia dan Swedia.

Baca Juga: NATO Berikan Peringatan untuk Para Mitra Rusia di Asia

Para menteri luar negeri NATO bertemu di Brussels pada hari Rabu untuk membahas proposal yang akan memberikan peran lebih langsung kepada aliansi tersebut dalam mengoordinasikan pasokan senjata, amunisi dan peralatan ke Ukraina.

Pemerintah negara-negara Barat mengatakan mereka membantu Ukraina berjuang untuk bertahan hidup dalam menghadapi invasi Rusia. 

Baca Juga: Anggota NATO Diminta Memberi Bantuan Lebih Banyak untuk Ukraina

Zakharova mengatakan sejarah NATO penuh dengan petualangan agresif yang membawa peperangan dan kehancuran ke banyak negara. 

"Dan hari jadinya bukanlah alasan untuk merayakannya," jelasnya.


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×