Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyayangkan sikap Dewan Keamanan PBB yang masih terpecah belah terkait perang di Gaza. Guterres memperingatkan bahwa dunia akan memasuki zaman kekacauan jika masalah itu tidak segera diselesaikan.
Kekhawatiran Guterres memuncak setelah pekan lalu Israel menyampaikan rencananya untuk memfokuskan serangan ke kota Rafah, wilayah perbatasan dengan Mesir yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta rakyat Palestina.
Rafah juga menjadi pintu masuk utama bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Serangan ke wilayah itu jelas akan membuat rakyat Palestina semakin sengsara.
"Tindakan seperti ini akan meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan dengan dampak regional yang tak terkira. Sudah saatnya gencatan senjata kemanusiaan segera dilakukan dan pembebasan semua sandera tanpa syarat," kata Guterres, dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Rusia dan China Kompak Salahkan AS atas Kekacauan di Timur Tengah
Reformasi Dewan Keamanan PBB
Dalam pidatonya di hadapan DK PBB hari Rabu (7/2), Guterres juga menyerukan reformasi di tubuh dewan tersebut.
Menurutnya, DK PBB telah gagal menyepakati posisi bersama mengenai perang di Gaza meskipun ada seruan dari berbagai badan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata.
Guterres melihat bahwa perpecahan ini terjadi karena kepentingan geopolitik. Situasi ini dirasa tidak seharusnya terjadi di DK PBB yang merupakan platform utama untuk mewujudkan perdamaian global.
"Ini bukan pertama kalinya Dewan terpecah, tapi ini yang terburuk. Disfungsi yang terjadi saat ini lebih dalam dan berbahaya," kata Guterres.
Baca Juga: AS Siapkan US$118 Miliar untuk Bantu Israel dan Ukraina Berperang
Dunia Memasuki Zaman Kekacauan
Situasi dunia saat ini yang secara politik semakin multipolar, dilihat Guterres lebih berbahaya dari masa Perang Dingin.
Di masa Perang Dingin, Guterres melihat masih ada mekanisme yang paten dan dapat membantu mengelola hubungan negara adidaya. Saat ini situasinya berbeda dan membuat dunia semakin tidak terkendali.
"Dunia kita sedang memasuki zaman kekacauan, era kebebasan yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi serta impunitas total," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan kemanusiaan saat ini ada pada level tertinggi, sementara pendanaan justru ada dalam fase yang tidak seimbang.