kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Rusia Didesak untuk Berhenti Gunakan Ranjau Darat di Ukraina


Selasa, 05 April 2022 / 13:34 WIB
Rusia Didesak untuk Berhenti Gunakan Ranjau Darat di Ukraina
ILUSTRASI. Tank lapis baja pasukan pro Rusia melewati pos pemeriksaan selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, Ukraina, Kamis (24/3/2022).


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Para pemimpin negara yang meratifikasi konvensi 1997 tentang larangan produksi dan penggunaan ranjau darat, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas laporan yang menyebutkan Rusia menggunakan ranjau darat dalam perang di Ukraina.

Alicia Arango Olmos, Duta Besar Kolombia untuk PBB, yang mewakili kelompok negara itu, pada Senin (4/4) mendesak agar Rusia menghentikan penggunaan ranjau darat di Ukraina yang sering menewaskan warga sipil.

Dilansir dari Associated Press, Olmos melihat laporan Human Rights Watch yang mengatakan pada 29 Maret lalu, teknisi penjinak bom Ukraina menemukan ranjau anti-personel yang dilarang penggunaannya di wilayah Kharkiv.

Baca Juga: Ukraina Selidiki Bukti Kejahatan Perang Rusia di Kota Bucha

Dalam laporan tersebut, Human Rights Watch menyebutkan, Rusia diketahui memang memiliki jenis ranjau yang ditemukan, sementara Ukraina tidak memilikinya.

Melalui konferensi pers Senin, Olmos mengatakan, Ukraina adalah salah satu dari 164 negara pihak pada konvensi tersebut, sementara Rusia tidak.

Bertepatan dengan International Day for Mine Awareness and Assistance in Mine Action, Olmos menegaskan, ranjau hanya menyebabkan korban dan tidak menyelesaikan masalah apa pun.

"Jadi tolong, Rusia, tolong berhenti menggunakannya (ranjau), karena banyak orang yang menjadi korban ranjau darat tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi antara Ukraina dan Rusia," kata Olmos.

Baca Juga: Rusia Diprediksi Akan Mengubah Taktik dan Menumpuk Ribuan Pasukan di Timur Ukraina



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×