kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rusia Didesak untuk Berhenti Gunakan Ranjau Darat di Ukraina


Selasa, 05 April 2022 / 13:34 WIB
Rusia Didesak untuk Berhenti Gunakan Ranjau Darat di Ukraina
ILUSTRASI. Tank lapis baja pasukan pro Rusia melewati pos pemeriksaan selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, Ukraina, Kamis (24/3/2022).


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sementara utusan Yordania Pangeran Mired mengatakan,sekitar 80% negara di dunia telah meratifikasi konvensi tersebut. Saat ini, Mired sedang berupaya membuat konvensi ranjau darat menjadi universal.

Mired menyebutkan, masih ada 33 negara yang belum bergabung. Beberapa di antaranya diduga secara kolektif menyimpan puluhan juta ranjau anti-personel di gudang militer. Jutaan di antaranya bahkan diduga sudah terkubur di dalam tanah.

"Beberapa negara yang belum meratifikasi memiliki kekuatan untuk secara signifikan mengubah arus dan menghilangkan senjata yang menghebohkan ini, seperti China, India, Pakistan, Rusia, dan Amerika Serikat," kata Mired.

Meski tidak akan mudah, Mired menyatakan, perlu ada upaya terkoordinasi dan terpadu di tingkat tertinggi untuk mencapai aksesi lebih lanjut agar larangan penggunaan ranjau bisa disetujui semua negara.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×