Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Moskwa. Militer Rusia diduga masih menyimpan bom atom dengan kekuatan paling dahsyat. Bom itu sudah diujicoba menghasilkan ledakan berkekuatan 50 juta ton, atau 3.333 kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatuhkan Sekutu ke Hiroshima, Jepang.
Dugaan ini berdasarkan laporan terbaru Rusia yang baru-baru ini merilis rekaman rahasia tentang uji coba Bom Tsar yang merupakan ledakan nuklir terbesar dunia, di Laut Barent pada 1961. Foto maupun video negara yang kala itu masih bernama Uni Soviet menunjukkan ledakan yang disebabkan oleh 50 megaton bom termonuklir, atau bom hidrogen.
Baca juga: Lelang mobil dinas Honda CRV di Jakarta, murah mulai Rp 80 juta dilelang terbuka
Dilansir Daily Mail Rabu (26/8/2020), kamera pun diposisikan beberapa ratus kilometer dari lokasi, dan diatur untuk kondisi pencahayaan rendah. Dalam rekaman uji coba Bom Tsar itu, nampak bola api sempat terbentuk selama sekitar 40 detik sebelum kemudian berubah menjadi awan berbentuk jamur.
Rekaman lain yang diambil dari pesawat memperlihatkan awan itu sempat naik hingga ketinggian 213.000 kaki, atau enam kali lebih tinggi dari pesawat komersil. Rekaman uji coba, yang disimpan oleh Rusia selama hampir 60 tahun, dirilis oleh badan nuklir mereka Rosatom, dalam peringatan 75 tahun berdirinya organisasi mereka.
Bom Tsar atau Tsar Bomba, secara resmi bernama RDS-220, merupakan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat, dan dikembangkan pada era Perang Dingin. Mereka mengembangkan senjata pemusnah massal itu untuk mengimbangi Amerika Serikat ( AS), yang saat itu begitu getol menciptakan senjata termonuklir.
Tujuh tahun sebelum Kremlin melakukan uji coba, AS lebih dahulu mengetes bom hidrogen terbesar mereka, yang diklaim lebih kuat dari bom atom. Senjata tersebut diberi nama Castle Bravo, dan diujicobakan di Kepulauan Marshall dan menghasilkan kekuatan ledakan 15 megaton.