Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia kembali menggempur Ukraina dengan ratusan drone dan puluhan rudal dalam serangan besar keempat selama bulan Juni.
Serangan yang berlangsung pada Sabtu waktu setempat ini menargetkan kota-kota di wilayah barat Ukraina, menewaskan setidaknya dua orang di Chernivtsi, dekat perbatasan dengan Rumania.
Zelenskiy: 597 Drone dan 26 Rudal Ditembakkan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa militer Rusia meluncurkan 597 drone dan 26 rudal, dalam serangan yang menyasar area sipil di berbagai wilayah, mulai dari Kharkiv dan Sumy di timur laut, hingga Lviv, Lutsk, dan Chernivtsi di barat.
“Laju serangan udara Rusia menuntut keputusan yang cepat — dan dapat dibendung sekarang dengan sanksi,” tulis Zelenskiy melalui kanal Telegram resminya.
Baca Juga: AS Kirim Senjata ke Ukraina Lewat NATO, Trump Siap Ambil Sikap Baru terhadap Rusia
Ia kembali mendesak negara-negara Barat untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia serta menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara bagi Ukraina.
“Perang ini hanya bisa dihentikan melalui kekuatan. Kami berharap tidak hanya sekadar sinyal dari mitra kami, tetapi juga tindakan nyata yang menyelamatkan nyawa.”
Ukraina Tembak Jatuh Ratusan Drone dan Rudal
Komando Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa pasukan pertahanan udara berhasil menembak jatuh 25 rudal dan 319 drone Shahed buatan Iran yang digunakan Rusia. Selain itu, 258 drone lainnya berhasil dijinakkan melalui sistem perang elektronik.
Kota Chernivtsi, yang hanya berjarak sekitar 40 km dari perbatasan Rumania, mengalami dampak paling parah. Gubernur wilayah Chernivetskyi, Ruslan Zaparaniuk, mengonfirmasi bahwa seorang perempuan berusia 26 tahun dan pria berusia 43 tahun tewas, sementara 14 lainnya luka-luka akibat serangan drone dan rudal yang menghantam kawasan permukiman.
Pejabat setempat melaporkan sejumlah kebakaran hebat dan kerusakan pada rumah warga serta bangunan administrasi di seluruh kota.
Baca Juga: Rusia dan AS Bahas Perdamaian Ukraina dan Krisis Timur Tengah di Malaysia
Sementara itu, di Lviv, kota di perbatasan Ukraina-Polandia, 46 rumah warga, satu gedung universitas, pengadilan kota, serta sekitar 20 gedung bisnis mengalami kerusakan.
“Jendela dan pintu hancur. Tirai terlepas, televisi terlempar. Seluruh apartemen dipenuhi pecahan kaca. Ini mengerikan,” ujar Oleh Sidorov, 64 tahun, kepada Reuters. “Saya ingin membersihkan apartemen, tapi saya tak tahu bagaimana bisa tidur malam ini, jendela sudah tak ada lagi.”
Juni Jadi Bulan Paling Mematikan Sejak 2022
Menurut Misi Pemantau HAM PBB di Ukraina, bulan Juni mencatat jumlah korban sipil tertinggi dalam tiga tahun terakhir, dengan 232 orang tewas dan 1.343 luka-luka akibat serangan Rusia.
Peningkatan intensitas serangan udara oleh Rusia sejak awal Juni menunjukkan perubahan strategi militer yang mengincar pusat-pusat kota di wilayah barat, yang sebelumnya relatif lebih aman dibandingkan bagian timur Ukraina.