Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia dan Ukraina kembali bersilang klaim terkait penguasaan wilayah strategis di timur laut Ukraina.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa pasukan Rusia telah merebut kota Kupiansk di wilayah Kharkiv.
Namun, militer Ukraina segera membantah dan menegaskan kota tersebut masih berada di bawah kendali mereka.
Kremlin menyampaikan bahwa laporan itu disampaikan saat Putin mengunjungi pos komando kelompok pasukan “Barat”.
Baca Juga: Rusia Klaim Kuasai Kota Chasiv Yar Ukraina, Setelah Pertempuran 16 Bulan
Dalam pertemuan itu, Gerasimov juga menyebut Rusia telah menguasai 70% kota Pokrovsk—hub logistik penting yang menjadi target Rusia dalam beberapa bulan terakhir, serta lebih dari 80% kota Vovchansk di dekat perbatasan Rusia.
“Unit pasukan ‘Barat’ telah membebaskan Kupiansk dan terus menghancurkan unit Ukraina yang terkepung di tepi kiri Sungai Oskol,” kata Gerasimov dalam video yang dipublikasikan Kremlin.
Ia menambahkan bahwa pertempuran paling sengit terjadi di sektor Pokrovsk, di mana Ukraina memberikan perlawanan keras.
Namun, kubu Ukraina memberikan pernyataan berbeda. Dalam rilis malam harinya, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menegaskan bahwa Kupiansk tetap dikuasai pasukan Ukraina. Mereka juga membantah klaim Rusia terkait penguasaan mayoritas wilayah Vovchansk dan Pokrovsk.
“Tidak benar bahwa 80% Vovchansk dan 70% Pokrovsk telah direbut,” demikian pernyataan militer Ukraina.
Baca Juga: Bocoran Mengejutkan: China Kirim Data Satelit ke Rusia untuk Serangan ke Ukraina
Mereka melaporkan bahwa pertempuran intens masih berlangsung, dengan Rusia melancarkan sedikitnya 56 serangan di sektor Pokrovsk dalam sehari.
Rusia belakangan terus mendorong serangan barat ke wilayah Donetsk sebagai bagian dari upaya menguasai seluruh kawasan Donbas, yang mencakup Donetsk dan Luhansk.
Selain itu, pasukan Rusia juga mencatat kemajuan di wilayah selatan Zaporizhzhia. Saat ini, Rusia menguasai sekitar 19% wilayah Ukraina.
Kontradiksi klaim antara kedua negara menunjukkan pertempuran yang masih sangat dinamis dan belum ada kepastian mengenai kondisi terkini di lapangan.













