kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Rusia Kritik NATO: Mereka Bekerja Sesuai Kemauan Amerika Serikat


Selasa, 02 April 2024 / 14:05 WIB
Rusia Kritik NATO: Mereka Bekerja Sesuai Kemauan Amerika Serikat
ILUSTRASI. Bendera NATO dan AS berkibar di pintu masuk markas besar Aliansi selama pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Belgia 31 Maret 2017.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Hubungan buruk antara Rusia dan NATO masih terus berlanjut. Kali ini, seorang pejabat keamanan Rusia mengkritik NATO karena dianggap selalu bergerak di bawah komando Amerika Serikat.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev, menyebut bahwa AS memanfaatkan aliansi pertahanan tersebut untuk menjaga pengaruhnya di Eropa.

"Seluruh kebijakan NATO dibangun berdasarkan perintah dari Washington. Mereka (AS) menggunakan aliansi tersebut untuk mempertahankan kehadiran militernya di Eropa dan untuk menunjukkan dukungan terhadap pentingnya hal itu dalam menjamin keamanan benua ini," kata Patrushev dalam sebuah wawancara dengan aif.ru, dikutip TASS.

Baca Juga: Uni Eropa Berencana Gunakan Aset Rusia untuk Perkuat Militer Ukraina

Patrushev menambahkan, praktik NATO yang dikendalikan AS ini seharusnya menerima banyak tekanan karena terus ikut campur dalam urusan negara-negara berdaulat dengan menggunakan sumber daya militer, ekonomi, informasi, dan lainnya.

Secara khusus dirinya menyoroti sejarah NATO yang penuh pertumpahan darah, menyebutnya bisa menjadi ancaman terhadap dunia di masa mendatang.

"Saya tidak akan mendalami sejarah berdarah NATO, namun kita harus mengetahuinya agar dapat memahami sifat aliansi ini sebagai sumber bahaya, krisis dan konflik yang stabil selama bertahun-tahun," katanya.

Baca Juga: NATO: Ukraina Semakin Kesulitan, Kita Harus Membantu Lebih Banyak

Konflik Rusia-NATO

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Februari lalu mengatakan bahwa ada kemungkinan di masa depan mengenai pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO.

Jika hal itu terjadi, Peskov menegaskan konflik tidak bisa dihindari.

"Dalam hal ini, kita tidak perlu bicara tentang kemungkinannya, tapi tentang sesuatu yang tidak bisa dielakkan (konflik langsung)," kata Peskov, dikutip Reuters.

Baca Juga: Konflik Rusia-NATO Berpotensi Pecah Jika Dukungan Militer ke Ukraina Terus Datang

Pernyataan itu bukan tanpa alasan, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, memang ada peluang bagi negara-negara Eropa untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Kendati demikian, Macron juga memastikan bahwa bahwa belum ada konsensus pada tahap ini.

"Tidak ada yang harus dikecualikan. Kami akan melakukan apa saja agar Rusia tidak menang," kata Macron saat itu.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga menyampaikan pesan senada dalam pidato pertamanya setelah kembali terpilih menjadi presiden pada bulan Maret lalu.

Saat ditanya Reuters mengenai kemungkinan konflik antara Rusia dan NATO, Putin menjawab: "Segalanya mungkin terjadi di dunia modern,"



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×