kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia: Latihan 10.000 Tentara di Dekat Ukraina Telah Usai


Senin, 27 Desember 2021 / 07:13 WIB
Rusia: Latihan 10.000 Tentara di Dekat Ukraina Telah Usai
ILUSTRASI. Rusia mengumumkan pada Sabtu (25/12/2021) bahwa lebih dari 10.000 tentara telah menyelesaikan latihan selama sebulan di dekat Ukraina. REUTERS/Evgenia Novozhenina


Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengumumkan pada Sabtu (25/12/2021) bahwa lebih dari 10.000 tentara telah menyelesaikan latihan selama sebulan di dekat Ukraina. Pengumuman dilakukan di tengah tuduhan Barat bahwa Moskow merencanakan invasi ke bekas tetangga Sovietnya.

Melansir AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan untuk pasukan Distrik Militer Selatan telah berlangsung di sejumlah wilayah selatan termasuk Rostov, Krasnodar dan Krimea, yang direbut Moskow dari Ukraina pada 2014.

Tetapi latihan juga berlangsung lebih jauh, termasuk di Stavropol, Astrakhan, republik Kaukasus Utara dan bahkan di sekutu Kaukasus Rusia, Armenia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya sudah kembali ke pangkalan permanen mereka dan unit siaga akan disiapkan untuk liburan Tahun Baru.

Baca Juga: Putin: Rusia dan China Bersama-sama Kembangkan Senjata Berteknologi Tinggi

Seperti yang diberitakan sebelumnya, negara-negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina menjelang kemungkinan invasi musim dingin.

Menurut perkiraan Kiev, jumlah tentara Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina telah meningkat dari sekitar 93.000 tentara pada Oktober menjadi 104.000 sekarang.

Rusia mengatakan pihaknya bebas untuk memindahkan pasukan di wilayahnya sesuai keinginannya dan menyangkal bahwa mereka merencanakan serangan skala besar.

Kondisi ini telah memberi Barat tuntutan keamanan besar-besaran, dengan mengatakan bahwa aliansi Organisasi Perjanjian Atlantik Utara tidak boleh menerima anggota baru dan berusaha untuk melarang Amerika Serikat mendirikan pangkalan baru di bekas republik Soviet.

Baca Juga: Putin: Negara Barat adalah Penyebab Tingginya Tensi di Eropa Pasca Perang Dingin




TERBARU

[X]
×