Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Lavrov mengatakan bahwa panggilan telepon dengan Putin merupakan inisiatif Trump.
Pada hari Jumat, Trump dan Wakil Presiden JD Vance berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Ruang Oval. Trump menuduh Zelenskiy tidak menghormati Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia kalah dalam perang dan tidak punya kartu lagi.
Para pemimpin Eropa membela Zelenskiy.
Namun Lavrov mengkritik Eropa, dengan mengatakan bahwa selama 500 tahun terakhir Eropa telah menjadi tempat terjadinya "semua tragedi dunia" termasuk penjajahan, perang, tentara salib, Perang Krimea, Napoleon Bonaparte, Perang Dunia Pertama, dan Adolf Hitler.
"Dan sekarang, setelah masa jabatan (mantan Presiden AS Joe) Biden, orang-orang datang yang ingin dibimbing oleh akal sehat. Mereka mengatakan secara langsung bahwa mereka ingin mengakhiri semua perang, mereka menginginkan perdamaian," kata Lavrov.
Lavrov juga menolak gagasan Eropa untuk mengirim kontingen pasukan penjaga perdamaian Eropa dan mengatakan Rusia tidak percaya pada Ukraina setelah runtuhnya perjanjian Minsk, yang dirancang untuk mengakhiri perang separatis oleh penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.
Tonton: Ini Peringatan Putin kepada Eropa Soal Hubungan AS-Rusia
Orang Eropa, kata Lavrov, tidak dapat menjelaskan hak apa yang akan dimiliki penutur bahasa Rusia berdasarkan rencana pasukan penjaga perdamaian Eropa, seraya menambahkan bahwa Rusia tidak menyukai gagasan orang Eropa mendukung Zelenskiy.
"Sekarang mereka juga ingin mendukungnya dengan bayonet mereka dalam bentuk unit penjaga perdamaian. Ini berarti bahwa akar permasalahannya tidak akan hilang," kata Lavrov.