kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Rusia Memuji Donald Trump dan Mengkritik Eropa Soal Perang


Senin, 03 Maret 2025 / 07:17 WIB
Rusia Memuji Donald Trump dan Mengkritik Eropa Soal Perang
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Minggu (2/3/2025) memuji akal sehat Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina. Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Lavrov mengatakan bahwa panggilan telepon dengan Putin merupakan inisiatif Trump.

Pada hari Jumat, Trump dan Wakil Presiden JD Vance berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Ruang Oval. Trump menuduh Zelenskiy tidak menghormati Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia kalah dalam perang dan tidak punya kartu lagi.

Para pemimpin Eropa membela Zelenskiy.

Namun Lavrov mengkritik Eropa, dengan mengatakan bahwa selama 500 tahun terakhir Eropa telah menjadi tempat terjadinya "semua tragedi dunia" termasuk penjajahan, perang, tentara salib, Perang Krimea, Napoleon Bonaparte, Perang Dunia Pertama, dan Adolf Hitler.

"Dan sekarang, setelah masa jabatan (mantan Presiden AS Joe) Biden, orang-orang datang yang ingin dibimbing oleh akal sehat. Mereka mengatakan secara langsung bahwa mereka ingin mengakhiri semua perang, mereka menginginkan perdamaian," kata Lavrov.

Lavrov juga menolak gagasan Eropa untuk mengirim kontingen pasukan penjaga perdamaian Eropa dan mengatakan Rusia tidak percaya pada Ukraina setelah runtuhnya perjanjian Minsk, yang dirancang untuk mengakhiri perang separatis oleh penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.

Tonton: Ini Peringatan Putin kepada Eropa Soal Hubungan AS-Rusia

Orang Eropa, kata Lavrov, tidak dapat menjelaskan hak apa yang akan dimiliki penutur bahasa Rusia berdasarkan rencana pasukan penjaga perdamaian Eropa, seraya menambahkan bahwa Rusia tidak menyukai gagasan orang Eropa mendukung Zelenskiy.

"Sekarang mereka juga ingin mendukungnya dengan bayonet mereka dalam bentuk unit penjaga perdamaian. Ini berarti bahwa akar permasalahannya tidak akan hilang," kata Lavrov.

Selanjutnya: PHK Marak, Korban PHK Bisa Ajukan JKP Untuk Dapat Tunjangan 60% Gaji Selama 6 Bulan

Menarik Dibaca: Berikut Bunga Deposito Tertinggi BCA di Bulan Maret 2025



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×