kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Rusia Menyangkal Rumor Ada Pembicaraan Rahasia Trump dan Putin


Rabu, 13 November 2024 / 04:01 WIB
Rusia Menyangkal Rumor Ada Pembicaraan Rahasia Trump dan Putin
ILUSTRASI. Kremlin tegas membantah telah berlanasung pembicaraan rahasia antara Donald Trump dan Vladimir Putin . REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Moskow. Kremlin secara tegas membantah laporan yang mengklaim Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, telah melakukan pembicaraan rahasia dengan Presiden Rusia Vladimir Putin .

Seperti dikutip Kompas.com, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut laporan tersebut sebagai "fiksi belaka" dan menegaskan bahwa tidak ada panggilan telepon antara kedua pemimpin.

Laporan awal tentang kabar pembicaraan dua politisi dunia itu muncul di The Washington Post, mengutip sumber anonim, yang menyatakan Trump menyampaikan pesan pada Putin agar menahan diri dalam meningkatkan perang di Ukraina.

Baca Juga: Ini Pembalasan Pertama China ke Uni Eropa Terkait Perang Dagang Mobil Listrik

Peskov langsung membantah informasi tersebut. Kepada wartawan dia menyatakan bahwa berita tersebut adalah informasi palsu.

“Inilah contoh nyata dari kualitas buruk informasi yang tersebar saat ini bahkan di publikasi yang cukup bereputasi baik," ujarnya.

Laporam ini muncul menjelang pertemuan Presiden Joe Biden dengan Trump di Ruang Oval pada Rabu besok. Pertemuan ini diprediksi akan membahas komitmen AS terhadap Ukraina di tengah konflik yang berlangsung.

Baca Juga: Perampokan Mentega Besar-besaran di Rusia Mengungkap Ekonomi Masa Perang Putin

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menyatakan bahwa pesan utama Biden adalah komitmennya terhadap transisi kekuasaan yang damai.

Biden juga diprediksi akan menyampaikan keprihatinannya atas kemungkinan perubahan kebijakan terkait Ukraina.

"Presiden Biden akan memiliki kesempatan selama 70 hari ke depan untuk menegaskan kepada Kongres dan pemerintahan yang akan datang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina. Meninggalkan Ukraina akan menciptakan ketidakstabilan lebih besar di Eropa," ungkap Sullivan dalam wawancara dengan CBS News.

Trump telah secara terbuka mengkritik besarnya dukungan militer dan finansial AS untuk Ukraina, menyatakan bahwa dia akan segera mencari solusi untuk menghentikan perang jika menjabat.

Baca Juga: Erik Ten Hag Berselisih dengan 7 Pemain Sebelum Akhirnya Dipecat Manchester United

Direktur Komunikasi Trump, Steven Cheung, menolak memberikan komentar mengenai laporan panggilan telepon antara Trump dan pemimpin dunia, mengatakan bahwa mereka tidak akan menanggapi panggilan telepon pribadi.

Selanjutnya: Mentan Targetkan 50.000 Orang Jadi Petani Milenial 2024, Cek Cara Daftarnya

Menarik Dibaca: Begini Ide Dekorasi Ruang Tamu Persegi Panjang!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×