Sumber: Business Insider,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengutip Bloomberg, warga Rusia membeli lebih banyak emas untuk melindungi tabungan mereka setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina memicu jatuhnya rubel. Selain itu, pembatasan baru membuat warga Rusia lebih sulit untuk membeli mata uang asing atau mengambil uang saat berada di luar negeri.
Meningkatnya permintaan rumah tangga untuk emas fisik mendorong Bank of Russia untuk menghentikan permintaan pembelian dari bank demi memastikan ada cukup pasokan untuk pembeli lokal.
Menurut bank sentral, di sisi lain, penghapusan pajak pertambahan nilai 20% untuk pembelian logam mulia ini juga mendorong transaksi.