Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kremlin mengecam kiriman bantuan militer baru dari Inggris berupa belasan unit tank. Pesan serius pun dikirim, Kremlin menyebut tank-tank tersebut hanya akan terbakar ketika tiba di Ukraina.
"Mereka menggunakan negara ini (Ukraina) sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka. Tank-tank ini terbakar, terbakar seperti yang lainnya," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Lebih lanjut, Peskov mengatakan pasokan baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan, bahkan bisa menimbulkan lebih banyak masalah.
Baca Juga: Terima Bantuan Kendaraan Lapis Baja dari Barat, Ukraina Meminta Tambahan Tank
Inggris akan Mengirim 14 Unit Tank Challenger 2
Rencana pengiriman ini disampaikan oleh Inggris pada hari Sabtu (14/1). Mengutip Reuters, Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 beserta dukungan artileri canggih lainnya dalam beberapa minggu mendatang.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari tahun lalu, Inggris dan Amerika Serikat beserta sekutu baratnya telah memberikan persenjataan senilai puluhan miliar dolar kepada Ukraina.
Persenjataan yang dikirim termasuk sistem roket, drone, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi.
Para pendukung Ukraina itu berencana melakukan pertemuan di Ramstein, Jerman, pada hari Jumat (20/1) untuk membahas penyediaan lebih banyak senjata.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, semakin didesak untuk mengizinkan ekspor tank tempur Leopard 2 ke Ukraina.
Baca Juga: 50 Unit Kendaraan Tempur Bradley AS Segera Meluncur ke Ukraina
Rusia Merasa Berperang dengan Barat
Para petinggi di Kremlin kini meyakini bahwa saat ini Rusia sedang berperang melawan Barat yang agresif dan arogan. Rusia mengatakan akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi dirinya sendiri dan rakyatnya dari musuh mana pun.
Vladimir Solovyev, seorang presenter pro-Kremlin di televisi negara Rossiya 1, mengatakan negara Barat mana pun yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina harus dianggap sebagai target yang sah untuk diserang oleh Rusia.
"Secara de-facto, Inggris telah memasuki perang. Saya menganggap Inggris sekarang menjadi target yang sah bagi kita," kata Solovyev.