Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengatakan, beberapa unit militernya kembali ke pangkalan mereka setelah latihan di dekat Ukraina, menyusul peringatan AS dan Inggris bahwa Moskow mungkin menyerang tetangganya itu kapan saja.
Tidak jelas, berapa banyak unit militer negeri beruang merah yang ditarik, dan seberapa jauh jaraknya dari perbatasan, setelah penambahan sekitar 130.000 tentara Rusia di Utara, Timur, dan Selatan Ukraina.
“Kami selalu mengatakan, pasukan akan kembali ke pangkalan mereka setelah latihan selesai. Kali ini juga demikian,” kata juru bicara Kantor kepresidenan Rusia alias Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (15/2), seperti dikutip Reuters.
Sebaliknya, dia menuduh Amerika Serikat memicu krisis dengan memperingatkan berulang kali tentang invasi yang akan datang, ke titik di mana Peskov menyatakan, Presiden Vladimir Putin telah membuat lelucon tentang hal itu.
Baca Juga: Ketegangan Rusia dan Ukraina Meningkat, Jerman Tambah Pasukan di Lithuania
"Dia meminta (kami) untuk mencari tahu, waktu yang tepat, hingga jam, dimulainya perang telah dipublikasikan. Tidak mungkin untuk memahami kegilaan informasi yang gila ini," ungkap Peskov.
Bereaksi dengan hati-hati
Inggris, yang bersama AS telah memimpin peringatan invasi Rusia, bereaksi dengan hati-hati terhadap penarikan sejumlah unit militer Rusia ke pangkalan setelah letihan di dekat Ukraina.
"Rusia telah mengeklaim, mereka tidak memiliki rencana untuk melakukan invasi, tetapi kita perlu melihat penarikan pasukan secara penuh untuk menunjukkan itu benar," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss kepada radio LBC, seperti dilansir Reuters.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga menyatakan, Kyiv hanya akan percaya Rusia bergerak untuk meredakan situasi jika melihat sendiri seluruh pasukannya ditarik kembali.
"Jika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi," katanya, seperti dikutip Interfax.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Diserang Rusia pada 16 Februari, Begini Respons Presiden Ukraina
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sementara latihan skala besar di seluruh negeri berlanjut, beberapa unit Distrik Militer Selatan dan Barat yang berdekatan dengan Ukraina telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan.
Distrik Militer Selatan menyatakan, pasukannya telah mulai menarik diri dari Krimea dan kembali ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan di semenanjung itu, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014.
Rekaman video yang Kementerian Pertahanan Rusia rilis menunjukkan beberapa tank dan kendaraan lapis baja dimuat ke gerbong keretaapi.
"15 Februari 2022 akan tercatat dalam sejarah sebagai hari kegagalan propaganda perang Barat. Dipermalukan dan dihancurkan tanpa satu tembakan pun dilepaskan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.