kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Tegaskan, Tidak Merencanakan Invasi terhadap Negara Mana pun


Kamis, 23 Desember 2021 / 12:06 WIB
Rusia Tegaskan, Tidak Merencanakan Invasi terhadap Negara Mana pun
ILUSTRASI. Upacara pembukaan latihan militer gabungan Zapad-2021?di tempat pelatihan Mulino di Wilayah Nizhny Novgorod, Rusia, 10 September 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Di tengah isu upaya invasi terhadap Ukraina, Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa Vladimir Chizhov menegaskan, negaranya sama sekali tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan terhadap negara mana pun.

Dalam wawancaranya dengan surat kabar Jerman, Die Welt pada Kamis (23/12), Chizhov mengungkapkan, Rusia tidak pernah mengatakan ingin menggunakan sarana militer untuk tujuan invasi.

Kabar mengenai upaya invasi terhadap Ukraina mulai mencuat sejak Rusia terlihat menumpuk pasukan besar-besaran di wilayahnya yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Bagi Rusia, dirinya memiliki hak untuk meletakkan pasukan di mana pun yang merupakan wilayahnya. 

"Rusia tidak merencanakan serangan terhadap negara mana pun. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa tidak ada pasukan Rusia yang sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina," tegas Chizhov, seperti dikutip Reuters. 

Baca Juga: Putin: Negara Barat adalah Penyebab Tingginya Tensi di Eropa Pasca Perang Dingin

Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, Rusia tidak memiliki ruang untuk mundur dalam kebuntuan dengan Amerika Serikat atas Ukraina. Meski berjanji tidak akan melakukan tindakan agresif, Rusia siap memberikan tanggapan yang keras jika negara-negara Barat semakin agresif.

Berbicara di hadapan para pejabat militer senior, Putin mengatakan, Rusia akan menanggapi segala bentuk agresi negara Barat secara memadai dan siap mengembangkan pasukan militernya lebih jauh lagi.

Posisi Rusia saat ini adalah menuntut NATO menolak permintaan Ukraina yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut. Rusia menjamin tidak ada senjata atau pasukan yang akan dikerahkan di negara tetangganya tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengaku sangat terbuka untuk segala bentuk pembicaraan konstruktif dengan Amerika Serikat dan NATO atas segala permasalahan yang terjadi di sekitar kawasannya.

"Konflik bersenjata dan pertumpahan darah sama sekali bukan sesuatu yang akan kami pilih, kami tidak menginginkan skenario seperti itu," Putin menegaskan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×