kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rusuh, agen Dinas Rahasia AS melarikan Trump ke bunker bawah tanah Gedung Putih!


Senin, 01 Juni 2020 / 13:47 WIB
Rusuh, agen Dinas Rahasia AS melarikan Trump ke bunker bawah tanah Gedung Putih!
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst


Sumber: South China Morning Post,AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Seperti yang diberitakan sebelumnya, situasi di Amerika Serikat tampak mencekam. Belasan kota besar di seluruh Amerika Serikat memperpanjang jam malam hingga Minggu (31/5/2020) malam. Banyak tentara penjaga nasional dikerahkan, seiring langkah AS yang tengah bersiap untuk menghadapi kerusuhan lebih lanjut setelah terjadi ledakan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.

Melansir South China Morning Post, konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi dan penjarahan terus berlangsung. Para pemimpin daerah mengimbau warga agar melakukan aksi protes yang konstruktif terkait kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata.

Baca Juga: Banyak aksi penjarahan pasca kerusuhan Minneapolis, peritel AS kembali tutup tokonya

Di kota-kota besar seperti Washington, Los Angeles, Houston dan Minneapolis, yang telah menjadi pusat kerusuhan, pemberlakuan jam malam pun diperpanjang.

Aksi protes yang paling mendapat perhatian penuh adalah aksi yang terjadi di luar ibukota negara bagian tepatnya di kota kembar St Paul, Minneapolis. Di wilayah ini, ribuan orang berkumpul sebelum akhirnya berbaris di jalan raya.

Baca Juga: Kota-kota besar AS dilanda kecemasan, aksi kerusuhan masih membara

"Kami memiliki putra hitam, saudara hitam, teman kulit hitam, kami tidak ingin mereka mati. Kami lelah dengan kejadian ini, generasi ini tidak memilikinya, kami lelah penindasan,” kata Muna Abdi, seorang wanita kulit hitam berusia 31 tahun yang bergabung dalam aksi protes, kepada South China Morning Post.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×