Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
“Tidak Ada Genosida di Afrika Selatan”
Ramaphosa hanya sesekali menoleh ke layar saat video diputar, dan mengaku belum pernah melihat materi tersebut. Ia menyatakan ingin mengetahui asal video itu.
Trump kemudian menunjukkan artikel cetak dan berulang kali menyebut kata “kematian” sambil membolak-baliknya, lalu menyerahkannya kepada Ramaphosa.
Ramaphosa menjelaskan bahwa memang ada kejahatan di negaranya, namun sebagian besar korban adalah warga kulit hitam. Trump langsung memotong, “Para petani itu bukan kulit hitam.”
Ramaphosa menjawab dengan tenang, “Ini kekhawatiran yang bisa kita diskusikan.”
Baca Juga: Penolakan Trump atas Pajak Minimum Masih Sepi Tanggapan Global
Ia sempat menyebut Nelson Mandela sebagai panutan dalam membawa perdamaian, namun pernyataan itu tidak menggugah Trump, yang diketahui memiliki basis pendukung dari kelompok nasionalis kulit putih.
Mitos genosida kulit putih di Afrika Selatan telah lama menjadi bahan propaganda kelompok sayap kanan di AS dan negara lain.
“Saya akui, apartheid itu mengerikan,” kata Trump. “Tapi ini seakan kebalikannya sekarang.”
Pertemuan luar biasa ini terjadi hanya tiga bulan setelah Trump dan Wakil Presiden JD Vance “mengadili” Presiden Ukraina Zelenskiy di ruang Oval.
Insiden semacam ini dapat membuat pemimpin asing berpikir dua kali sebelum menerima undangan Trump, demi menghindari malu secara publik.
Berbeda dengan Zelenskiy yang sempat berdebat dan akhirnya keluar lebih awal, Ramaphosa tetap tenang.
Ia bahkan memuji dekorasi Trump yang bernuansa emas dan menyatakan siap memimpin presidensi G20 pada tahun depan.
Trump sendiri enggan mengatakan apakah ia akan menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan pada November mendatang.
Baca Juga: Ambisius, Donald Trump Bakal Bangun Golden Dome Senilai Rp 2.858 Triliun!
Di akhir pertemuan, miliarder Johann Rupert ikut membela Ramaphosa dan menegaskan bahwa kejahatan terjadi secara merata dan banyak warga kulit hitam yang juga menjadi korban.
Usai pertemuan, Ramaphosa mencoba mengalihkan fokus ke bidang perdagangan. Ia mengatakan kedua negara sepakat membahas kerja sama mineral penting di Afrika Selatan.
Menteri perdagangannya menyebut telah menyerahkan proposal kerja sama yang mencakup pembelian gas alam cair dari AS.
Namun Ramaphosa tetap menegaskan: “Tidak ada genosida di Afrika Selatan.”