CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saat Dua Wanita Berpengaruh di Dunia Ini Bercengkrama Ngomongin Krisis Ekonomi Global


Selasa, 11 Oktober 2022 / 22:35 WIB
Saat Dua Wanita Berpengaruh di Dunia Ini Bercengkrama Ngomongin Krisis Ekonomi Global
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Managing Director of The IMF Kristalina Georgieva seudai melakukan pertemuan bilateral di Washington D.C. Amerika Serikat, 11 Oktober 2022. Foto Istimewa/Instagram


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA "Bersua dan berdiskusi bersama teman lama, @kristalina.georgieva Managing Director of @the_imf selalu menjadi momen yang menarik dan berharga bagi saya," begitulah cuitan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam unggahan di akun media sosial pribadinya di Instagram pada Selasa (11/10).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang sedang melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat dalam rangkaian pertemuan 4th Finance Minister and Central Bank Governor Meeting di Washington DC Amerika Serikat.

Pada rangkaian agenda kunjungan kerja itu, Menkeu Sri Mulyani mengadakan pertemuan bilateral dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva Washington D.C., 11 Oktober 2022.
 
"Kami mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja," katanya.

Menkeu menyebut sekitar sepertiga negara di dunia saat ini sedang mengalami tekanan ekonomi dalam empat hingga enam bulan kedepan.'

Tekanan ekonomi ini baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, ditambah lemahnya fundamental makroekonomi plus isu stabilitas politik dalam negeri maupun geopolitik. 

"Ini terjadi tidak saja di negara berkembang, namun juga kondisi di banyak negara maju," kata Menkeu.

Karenanya pada pertemuan itu Manging Director IMF Kristalina memberikan pujian kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi perekonomian dunia yang berat.

"Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk," kata Menkeu menirukan rekanya Kristalina Georgieva.

Untuk menghadapi kondisi global saat ini, Menkeu dan Kristalina sependapat bahwa perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi global ini benar-benar berlanjut

"Yaitu sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam," terang mantan direktur eksekutif IMF ini.

Karena itulah pada pertemuan bilateral tersebut Menkeu Sri Mulyani menyampaikan Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×