kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.291   14,00   0,09%
  • IDX 7.140   43,32   0,61%
  • KOMPAS100 1.026   0,52   0,05%
  • LQ45 779   2,15   0,28%
  • ISSI 234   0,17   0,07%
  • IDX30 402   1,16   0,29%
  • IDXHIDIV20 463   0,95   0,21%
  • IDX80 115   0,26   0,23%
  • IDXV30 117   0,40   0,34%
  • IDXQ30 129   -0,04   -0,03%

Saat Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Trader Ini Justru Rugi Rp4,9 Triliun


Selasa, 15 Juli 2025 / 12:12 WIB
Saat Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Trader Ini Justru Rugi Rp4,9 Triliun
ILUSTRASI. Seorang trader dengan nama alias Qwatio mengalami kerugian fantastis lebih dari US$300 juta (sekitar Rp4,9 triliun) hanya dalam waktu tiga jam


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia kripto kembali diguncang oleh salah satu kasus likuidasi paling mencolok dalam sejarahnya.

Seorang trader dengan nama alias Qwatio mengalami kerugian fantastis lebih dari US$300 juta (sekitar Rp4,9 triliun) hanya dalam waktu tiga jam, akibat posisi short yang berlawanan arah dengan pergerakan pasar.

Rangkaian Likuidasi: Lebih dari 1.700 BTC dan 33.000 ETH Hilang

Berdasarkan data on-chain yang diungkap oleh Lookonchain dan dilansir Finbold pada 14 Juli, dompet publik milik Qwatio (alamat: 0x916E) menunjukkan deretan likuidasi paksa yang terjadi antara pukul 11:42 hingga 13:24 UTC pada hari Senin.

Posisi yang dilikuidasi mencakup:

  • 1.743 Bitcoin (BTC) senilai sekitar US$211 juta

  • 33.743 Ether (ETH) senilai sekitar US$102,3 juta

  • 15 juta FARTCOIN senilai sekitar US$20,6 juta

Setelah memperhitungkan biaya transaksi dan slippage, total kerugian yang terealisasi mencapai sekitar US$25,84 juta.

Baca Juga: Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto Menjadi Orang Terkaya Ke-11 Dunia

Melawan Tren, Harga Bitcoin Justru Melesat

Qwatio diketahui membuka posisi short besar-besaran, bertaruh bahwa harga kripto akan turun. Namun, alih-alih melemah, pasar justru naik tajam. Bitcoin memimpin reli dengan menembus harga tertinggi sepanjang masa, mencapai lebih dari US$123.000 per BTC.

Kenaikan harga tersebut membuat nilai jaminan (collateral) Qwatio menyusut cepat. Karena leverage yang tinggi, platform perdagangan terpaksa menutup posisinya secara otomatis untuk membatasi kerugian lebih lanjut—fenomena ini dikenal sebagai forced liquidation.

Bukan Kali Pertama: Pola Perjudian yang Terulang

Menariknya, ini bukan kali pertama Qwatio mengalami kerugian besar. Hanya dua hari sebelumnya, ia juga menderita gelombang likuidasi lain:

  • 458 BTC (senilai US$55 juta)

  • 12.147 ETH (US$36,55 juta)

  • 5,4 juta FARTCOIN (US$7,33 juta)

Baca Juga: Siapa Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia Tahun 2025? Ini Daftar Lengkapnya

Meski telah kehilangan ratusan juta dolar dalam waktu singkat, Qwatio tetap kembali ke pasar dengan modal baru, mempertahankan pola trading yang sangat agresif dan penuh risiko.

Komentar Komunitas: Berani atau Ceroboh?

Langkah-langkah ekstrem Qwatio memicu reaksi beragam di komunitas kripto. Beberapa menganggapnya sebagai trader pemberani yang siap mengambil risiko besar untuk potensi keuntungan tinggi. Namun, sebagian besar melihatnya sebagai pelajaran keras tentang bahaya overleverage dan kurangnya manajemen risiko.

“Ini jadi pengingat bahwa leverage bisa mempercepat keuntungan, tapi juga memperbesar kerugian secara eksponensial,” komentar seorang analis di platform X.

Selanjutnya: 7 Tips Olahraga untuk Wanita Usia 40 Tahun ke Atas

Menarik Dibaca: 7 Tips Olahraga untuk Wanita Usia 40 Tahun ke Atas




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×