kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat pandemi corona menghangatkan hubungan Xi Jinping-Donald Trump...


Sabtu, 28 Maret 2020 / 08:47 WIB
Saat pandemi corona menghangatkan hubungan Xi Jinping-Donald Trump...
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal dari pasar makanan laut dan yang telah dikunci selama lebih dari dua bulan, kini kembali terbuka untuk lalu lintas masuk muli Jumat malam, meskipun mobil tidak diizinkan untuk pergi meninggalkan wilayah tersebut.

Baca Juga: Xi Jinping tawarkan bantuan kepada Trump atasi wabah corona di AS

Provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, mencabut pembatasan perbatasan pada hari Rabu untuk semua wilayah kecuali Wuhan, yang akan memungkinkan orang untuk meninggalkan kota mulai 8 April.

Di sebuah pos pemeriksaan memasuki kota pada Jumat malam, tiga jalur terbuka untuk lalu lintas tetapi ada beberapa mobil, dengan satu-satunya sosok dalam seragam militer berdiri di setiap jalur memeriksa kode kesehatan ponsel dari penumpang yang datang.

Di sepanjang jalan raya menuju kota yang berpenduduk 11 juta orang itu, tanda-tanda biru dan putih mengarahkan lalu lintas ke Rumah Sakit Huoshenshan sekarang ditutup. RS ini dibangun dalam kurun waktu delapan hari dan dibuka pada awal Februari. Pembangunan RS ini melambangkan manajemen agresif wabah China setelah upaya awal yang gagal.

Baca Juga: Duh, Spanyol sebut alat rapid test buatan perusahaan China ini tidak bisa diandalkan

"Jalan keluar dari kota masih tertutup. Dengan hormat kami meminta pengertian Anda," demikian bunyi salah satu rambu jalan di sepanjang jalan raya.

Banyak orang telah terperangkap di dalam dan di luar Wuhan dan Hubei dan banyak mobil yang memasuki kota memiliki plat nomor Wuhan, menunjukkan mereka adalah penduduk yang kembali.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Amerika Serikat diharapkan menjadi pusat gempa pandemi baru.

Baca Juga: Trump: Kami bekerja sama dengan erat bersama China untuk menghadapi corona




TERBARU

[X]
×