kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Saham BYD Anjlok Usai Labanya Turun 33% di Kuartal III 2025


Jumat, 31 Oktober 2025 / 11:18 WIB
Saham BYD Anjlok Usai Labanya Turun 33% di Kuartal III 2025
ILUSTRASI. Suasana ruang pamer diler mobil listrik di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Saham BYD Co. anjlok pada hari Jumat setelah produsen mobil tersebut melaporkan penurunan laba bersih dan pendapatan kuartal ketiga, yang tidak memenuhi ekspektasi analis.  (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Saham BYD Co. anjlok pada hari Jumat setelah produsen mobil tersebut melaporkan penurunan laba bersih dan pendapatan kuartal ketiga, yang tidak memenuhi ekspektasi analis. Ini semakin menggarisbawahi bahwa bahkan raksasa mobil listrik tersebut pun tidak kebal terhadap persaingan ketat di pasar otomotif terbesar di dunia.

Mengutip Trading Economic pada Jumat (31/10/2025) pukul 11.14 wib saham BYD di Bursa Hongkong tercatat melemah 3,74% ke level 100,3 dibandingkan hari kemarin. 

Sebelumnya, saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong tersebut anjlok hingga 6,4% pada perdagangan awal Jumat, menyusul laporan keuangan Kamis malam yang menunjukkan laba bersih kuartalan turun 33% dari tahun sebelumnya menjadi 7,82 miliar yuan (US$1,1 miliar). Total pendapatan dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 September turun sekitar 3% menjadi 194,98 miliar yuan. Sementara analis sebelumnya memperkirakan bisa mencetak pendapatan 216 miliar yuan.

“Kami memperkirakan reaksi saham yang netral hingga sedikit negatif terhadap hasil kuartal ketiga yang lesu,” kata analis Morgan Stanley termasuk Tim Hsiao dalam sebuah catatan yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (31/10/2025).

Baca Juga: Pertama Kali Sejak 2020, Penjualan Kuartalan BYD Turun di Kuartal III 2025

Laba per unit kendaraan BYD mencapai 6.100 yuan pada kuartal tersebut. Itu juga di bawah estimasi Morgan Stanley sebesar 6.500 yuan, meskipun terjadi pemulihan dari kuartal sebelumnya.

Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini berjuang untuk tetap dominan di pasar domestiknya, Tiongkok. Di mana perang harga yang berkepanjangan memicu kekhawatiran pemerintah bahwa persaingan yang ketat dapat merusak kualitas produk.

Tantangan BYD awalnya terungkap ketika melaporkan penurunan laba yang mengejutkan sebesar 30% pada kuartal kedua, dan produsen kendaraan listrik ini terus berjuang dengan penjualan yang tersendat, bahkan membuatnya kehilangan predikat sebagai produsen mobil terlaris di Tiongkok yang diambil alih oleh perusahaan milik negara SAIC Motor Corp. pada bulan September.

Masih pada periode yang sama, BYD mencatatkan penurunan pengiriman sekitar 1,8% menjadi 1,15 juta kendaraan energi baru termasuk model listrik murni dan hibrida plug-in dari tahun sebelumnya. Sedangkan pesaingnya, Geely Automobile Holdings dan Chongqing Changan Automobile Co., masing-masing justru melaporkan peningkatan penjualan sebesar 96% dan 84%.

Baca Juga: Spanyol Dikabarkan Jadi Kandidat Utama Sebagai Lokasi Pabrik Ketiga BYD di Eropa

Menurut laporan media, BYD sebelumnya telah memangkas target penjualan tahun 2025 sebesar 16% menjadi 4,6 juta unit. BYD tidak merilis angka resmi dalam laporan keuangan hari Kamis.

Margin kotor produsen mobil tersebut mengalami kontraksi selama tiga bulan menjadi 17,6% dari 21,9% tahun lalu, meskipun meningkat dari 16,3% pada kuartal kedua. Hal ini menunjukkan tekanan yang dihadapi BYD dari periode diskon yang berkepanjangan yang telah menopang kenaikan pesatnya di pasar kendaraan listrik Tiongkok tetapi menarik perhatian dari Beijing.

Namun, beberapa analis melihat pemulihan margin dari kuartal ke kuartal sebagai sinyal positif bagi BYD. Menurutnya peningkatan volume, margin, dan pendapatan yang konsisten akan terwujud pada kuartal keempat, didorong oleh pemulihan permintaan di musim puncak, bauran produk yang lebih baik, dan leverage operasional.

“Perusahaan ini berada di jalur menuju perbaikan lebih lanjut. Kami melihat BYD berada di posisi yang tepat untuk merebut kembali pangsa pasar domestik dan mempercepat ekspansi global,” tulis analis HSBC Yuqian Ding dalam sebuah laporan "

Selanjutnya: BI Soroti Lambatnya Digitalisasi Pembayaran Transportasi, Dorong QRIS Tap In & Out

Menarik Dibaca: 5 Kripto Top Gainers di Pasar yang sedang Merosot, Aerodrome Finance Jawaranya!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×