Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Saham-saham Asia pagi ini kembali bertumbangan. Pada pukul 09.51 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index sudah melorot 3,1%. Setidaknya, dari 15 saham yang mengalami penurunan , hanya satu saham yang naik.
Kondisi serupa juga dialami indeks Nikkei 225 yang tergelincir 4,3% menjadi 8.033,60. Salah satu perusahaan yang memicu penurunan Nikkei antara lain kejatuhan saham Sony Corp sebesar 3,8% akibat penguatan yen terhadap dolar.
Penurunan ini disebabkan adanya kekhawatiran akan resesi global yang semakin parah yang mengakibatkan semakin murahnya harga minyak dan menggerus pendapatan laba perusahaan.
Kemarin di bursa New York, kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari merosot tajam 9,5% menjadi 49,28 per barel. Harga kali ini merupakan yang terendah sejak Mei 2005 sekaligus merupakan penurunan terparah sejak 10 Oktober.
Anjloknya harga minyak secara otomatis juga mempengaruhi penurunan harga saham perusahaan minyak dan komoditas lain. Sebut saja Woodside Petroleum Ltd yang merosot 6,9% di Sydney. Selain itu, JFE Holdings Inc juga terjun bebas 8% akibat penurunan manufaktur di Amerika dan Eropa.
“Berdasarkan laporan mengenai manufaktur AS, dapat diketahui akan memakan beberapa waktu yang cukup panjang hingga kita bisa keluar dari resesi ini,” ujar Mamoru Shimode, chief equity strategist Deutsche Bank AG.
Sementara itu, yen terus berapresiasi atas dolar dan mencapai posisi 92,89, yang merupakan penguatan terbesar dalam satu bulan terakhir. Kemarin, yen masih berada dalam level 95,24 atas dolar.