Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Tokyo pagi ini tampak tak bergairah. Pada pukul 09.09 waktu Tokyo, indeks saham acuan Jepang Nikkei 225 anjlok 1,3% menjadi 8.399,64. Penurunan ini dipicu oleh bangkrutnya salah satu perusahaan pengembang kondominium kedua terbesar di Negeri Sakura itu, yakni Morimoto Co. Asal tahu saja, kebangkrutan ini merupakan kasus kedua terbesar di Jepang tahun ini.
NTT Urban Development Corp tergelincir 3%, sementara Honda Motor Co terjun bebas 3,1%. Tidak hanya itu, perusahaan minyak dan eksplorasi gas terbesar di Jepang Inpex Corp terpeleset 2,8% setelah harga minyak dunia merosot.
Catatan saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari mengalami penurunan 1,2% menjadi US$ 53,78 per barel di New York. Penurunan ini terjadi setelah negara-negara Organization Petroleum Exporting Countries menunda keputusan untuk mengurangi kapasitas produksi hingga dua minggu mendatang.
Selain itu, penurunan indeks juga disebabkan para perusahaan retail di Amerika Serikat (AS) hanya mengalami kenaikan tipis pada penjualan liburan “black Friday” dalam tiga tahun terakhir.
Penjualan retail di AS pada 28 November lalu, hanya mengalami kenaikan sebesar 3%. Itu merupakan angka terendah dalam tiga tahun terakhir. Padahal, berdasarkan data dari ShopperTrak RCT Corp, tahun lalu, penjualan retail mengalami kenaikan sebesar 8,3%.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, menurunnya permintaan di AS mengakibatkan perusahaan-perusahaan listing terbesar di Jepang secara kolektif membukukan kemerosotan pendapatan pada paruh pertama mencapai 32%.
“Saat ini tekanan terhadap perekonomian semakin terlihat jelas,” ujar Tomochika Kitaoka, analis Mizuho Securities Co.