kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Sony Rontok Usai Microsoft Sepakat Beli Activision Blizzard


Rabu, 19 Januari 2022 / 11:03 WIB
Saham Sony Rontok Usai Microsoft Sepakat Beli Activision Blizzard
ILUSTRASI. Saham Sony Group di bursa Jepang ambles 9% di awal perdagangan hari ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Saham Sony Group ambles 9% pada perdagangan hari ini setelah Microsoft mengumumkan membeli Activision Blizzard dengan rekor nilai kesepakatan yang mencapai US$ 68,7 miliar.

Sebelumnya Sony PlayStation menjadi pemimpin yang kuat dalam pembuatan video game, dan berada diatas Microsoft Xbox. Namun, dengan pembelian pembuat video game Call of Duty ini memperlihatkan Microsoft yang secara agresif memperluas layanan berlangganan pada game-nya.

Sony telah memperkuat jaringan studio game in-house-nya dalam beberapa tahun terakhir dan memberikan serangkaian hits eksklusif termasuk dalam franchise Spider-man, dengan Microsoft meninggalkan permainan mengejar ketinggalan.

"Sony akan menghadapi tantangan monumental untuk berdiri sendiri dalam gesekan perang di sektor ini," kata Amir Anvarzadeh, Market Strategist Asymmetric Advisors yang merekomendasikan shorting saham, dalam sebuah catatan kepada klien.

Baca Juga: Sepakat Membeli Activision, Microsoft Tambah Amunisi Untuk Kembangkan Metaverse

Baca Juga: Sepakat Diakuisisi Microsoft, CEO Activision Blizzard Bakal Dapat US$ 390 Juta

Sony adalah pelopor dalam geme virtual reality dan sudah mengumumkan beberapa detail menggoda di bulan ini untuk generasi berikutnya pada headset. Di sisi lain, pemain berkantong tebal dan non-tradisional seperti pemilik Facebook Meta Platforms cenderung berinvestasi di metaverse, atau dunia online virtual.

PlayStation adalah sumber pendapatan utama bagi Activision, memperumit setiap keputusan potensial oleh Microsoft untuk menghapus judul dari sistem Sony dan memeras saingannya itu.

Banyak pengamat industri percaya bahwa pengoperasian di berbagai platform sangat penting untuk keberhasilan metaverse di mana pengguna dapat bermain game, berbelanja, dan bekerja dengan bebas karena kemajuan teknologi cloud melemahkan ikatan dengan perangkat keras game besar yang menjadikan Sony dan Microsoft sebagai penjaga gerbang industri.

"Jika Microsoft terus menyediakan game-game ini ke platform (PlaySation), itu akan menunjukkan bahwa itu mungkin memposisikan dirinya untuk metaverse dalam jangka panjang," tulis analis Jefferies Atul Goyal dalam catatan klien.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×