Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Microsoft Corp telah sepakat membeli Activision Blizzard yang merupakan pembuat game "Call of Duty"seharga US$ 68,7 miliar yang merupakan kesepakatan industri game terbesar dalam sejarah.
Menurut data Refinitiv, kesepakatan Microsoft-Activision akan menjadi akuisisi tunai terbesar dalam catatan, mengalahkan tawaran Bayer sebesar $63,9 miliar untuk Monsanto pada 2016 dan $60,4 miliar yang ditawarkan InBev untuk Anheuser-Busch pada 2008.
Kesepakatan tersebut akan meningkatkan daya tembaknya di pasar video gaming yang sedang booming. Serta bagian dari taruhan perusahaan multinasional Amerika ini pada metaverse.
"Game adalah kategori hiburan paling dinamis dan menarik di semua platform saat ini dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse," kata Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella dikutip dari Reuters, Rabu (19/1).
Baca Juga: Sepakat Diakuisisi Microsoft, CEO Activision Blizzard Bakal Dapat US$ 390 Juta
Perusahaan analitik data Newzoo memperkirakan pasar game global menghasilkan pendapatan US$ 180,3 miliar pada tahun 2021, dan berharap itu akan tumbuh menjadi US$ 218,8 miliar pada tahun 2024.
Microsoft sudah memiliki tempat berpijak yang signifikan di sektor ini sebagai salah satu dari tiga pembuat konsol besar. Mereka telah melakukan investasi termasuk membeli pembuat "Minecraft" Mojang Studios dan Zenimax dalam kesepakatan bernilai miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Newzoo, pangsa pasar game Microsoft adalah 6,5% pada tahun 2020 dan menambahkan Activision akan membuatnya menjadi 10,7%.
Para eksekutif membicarakan 400 juta pengguna aktif bulanan Activision sebagai salah satu daya tarik utama kesepakatan dan betapa pentingnya komunitas ini dapat bermain dalam berbagai permainan metaverse Microsoft.
Pustaka game Activision dapat memberikan platform game Xbox Microsoft keunggulan atas Playstation Sony, yang selama bertahun-tahun menikmati aliran game eksklusif yang lebih stabil.
Perusahaan teknologi dari Microsoft hingga Nvidia telah menempatkan taruhan besar pada apa yang disebut metaverse, dengan desas-desus di sekitarnya meningkat akhir tahun lalu setelah Facebook mengubah namanya menjadi Meta Platform untuk mencerminkan fokusnya pada bisnis realitas virtualnya.
"Ini adalah kesepakatan yang signifikan untuk sisi konsumen bisnis dan yang lebih penting, Microsoft mengakuisisi Activision benar-benar memulai perlombaan senjata metaverse," kata David Wagner, analis ekuitas dan manajer portofolio di Aptus Capital Advisors.
Baca Juga: Microsoft Hentikan Produksi Konsol Game Xbox One, Ini Alasannya
Sekadar informasi, Kesepakatan itu datang pada saat Activision mengalami berbagai rintangan. Sebelum kesepakatan diumumkan, sahamnya telah merosot lebih dari 37% sejak mencapai rekor tertinggi tahun lalu, dilanda tuduhan pelecehan seksual terhadap karyawan dan perilaku tidak senonoh oleh beberapa manajer puncak.
Perusahaan masih menangani tuduhan tersebut dan mengatakan pada hari Senin telah memecat atau mendorong lebih dari tiga lusin karyawan dan mendisiplinkan 40 lainnya sejak Juli.
CEO Bobby Kotick, yang mengatakan Microsoft mendekatinya tentang kemungkinan pembelian, akan melanjutkan sebagai CEO Activision setelah kesepakatan, meskipun ia diperkirakan akan pergi setelah kesepakatan ditutup.