Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor miliarder Jeff Bezos tengah mempersiapkan peluncuran layanan internet satelit Amazon di Inggris melalui Project Kuiper, yang menjadi tantangan signifikan bagi Elon Musk.
Dokumen regulasi menunjukkan bahwa Project Kuiper dirancang untuk menyediakan konektivitas internet dari luar angkasa bagi pelanggan di Inggris, termasuk pengguna bisnis dan pemerintah, dengan target mulai beroperasi tahun 2025 ini.
Mengutip Bmmagazine.co.uk, Senin (6/1/2025), langkah ini mencerminkan persaingan ketat di pasar internet satelit yang berkembang pesat namun masih relatif baru.
Baca Juga: Kekayaan Mark Zuckerberg Paling Cepat Naik Dibandingkan Elon Musk dan Jeff Bezos
Amazon menyebut jaringan Project Kuiper sangat cocok untuk menjembatani kesenjangan digital, terutama di wilayah terpencil di Inggris. Teknologi ini memungkinkan transfer data dari satelit ke antena parabola di darat, yang dipasang di luar rumah.
Untuk mendukung layanan tersebut, Amazon sedang merencanakan pembangunan stasiun gerbang yang menghubungkan satelit Kuiper ke jaringan internet global.
Selain layanan bagi konsumen dan bisnis, Amazon juga berupaya mendapatkan kontrak pertahanan Inggris. Pengajuan transparansi menunjukkan bahwa eksekutif Amazon telah bertemu dengan Marsekal Udara Paul Godfrey, mantan pemimpin Komando Luar Angkasa Inggris, untuk membahas kemungkinan kolaborasi militer.
Selain itu, pertemuan dengan Blue Origin, perusahaan roket milik Bezos, menyoroti ambisi mereka bersaing dengan SpaceX, perusahaan peluncuran satelit milik Musk yang saat ini mendominasi sektor tersebut.
Baca Juga: Elon Musk Sarankan Jeff Bezos untuk Menggelar Pernikahan Epik
Blue Origin merancang roket New Glenn setinggi 320 kaki, yang dapat digunakan kembali, untuk meluncurkan puluhan satelit Kuiper. Setelah beberapa penundaan, Project Kuiper menargetkan peluncuran skala penuh pada awal 2025, dengan layanan komersial yang lebih luas pada akhir tahun tersebut.
Namun, analis memperkirakan layanan ini baru akan tersedia secara luas pada 2026 atau setelahnya.
Masuknya Project Kuiper ke pasar internet satelit mempertemukan dua miliarder terkaya dunia dalam persaingan langsung. Jaringan Starlink milik Musk telah melayani 87.000 pelanggan di Inggris dan sekitar empat juta pelanggan secara global.
Sementara itu, Amazon menghadapi tantangan regulasi dan harus membuktikan kemampuannya untuk bersaing di pasar yang semakin padat.
Baca Juga: Sir Jim Ratcliffe Ajak Elon Musk dan Jeff Bezos Bangun Stadion Baru Manchester United
Pemerintah Inggris, yang memiliki sebagian saham di pesaing Amazon, OneWeb, terus memantau perkembangan ini dengan saksama, mengingat potensi layanan satelit bagi kebutuhan pertahanan dan komersial yang semakin meningkat.