kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.291   14,00   0,09%
  • IDX 7.140   43,32   0,61%
  • KOMPAS100 1.026   0,52   0,05%
  • LQ45 779   2,15   0,28%
  • ISSI 234   0,17   0,07%
  • IDX30 402   1,16   0,29%
  • IDXHIDIV20 463   0,95   0,21%
  • IDX80 115   0,26   0,23%
  • IDXV30 117   0,40   0,34%
  • IDXQ30 129   -0,04   -0,03%

Salah Kaprah Kelas Menengah: 6 Barang yang Dibeli dan Dianggap Aset, Padahal Bukan


Selasa, 15 Juli 2025 / 04:11 WIB
Salah Kaprah Kelas Menengah: 6 Barang yang Dibeli dan Dianggap Aset, Padahal Bukan
ILUSTRASI. Beberapa barang yang dibeli sering kali menyamar sebagai aset, padahal bukan. Alhasil, hal itu bisa mengurangi kekayaan bersih yang dimiliki. Foto: DOK Shutterstock      


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

5. Pakaian dan Perhiasan Desainer

Barang mode kelas atas jarang mempertahankan nilainya, sebagian besar kehilangan nilai yang signifikan dengan segera setelah pembelian. 

Tidak seperti investasi real estat atau ekuitas, pakaian tidak menghasilkan pendapatan dan terus-menerus terdepresiasi.

Ada beberapa pengecualian, seperti tas desainer vintage tertentu, jam tangan edisi terbatas, dan perhiasan langka terkadang mengalami kenaikan harga. Namun, barang-barang ini hanya sebagian kecil dari pembelian barang mewah dan memerlukan pengetahuan khusus.

Pendekatan yang lebih baik secara finansial melibatkan investasi pada barang-barang kelas menengah berkualitas dengan desain abadi yang memaksimalkan rasio biaya per pemakaian. Strategi ini memberikan fungsionalitas serupa dan tampilan profesional tanpa kurva depresiasi yang ekstrem.

Tonton: Waspada Kelas Menengah, 5 Hal Ini Bisa Bikin Miskin dalam 5 Tahun ke Depan

6. Barang Elektronik Kelas Atas

Barang elektronik premium – mulai dari telepon pintar mahal hingga komputer dan sistem hiburan kelas atas – kehilangan nilainya dengan cepat karena kemajuan teknologi yang pesat. 

Sebagian besar mengalami depresiasi yang signifikan dalam tahun pertama dan menjadi jauh lebih rendah nilainya dalam waktu 3-5 tahun.

Yang memperburuk masalah ini, produsen merancang produk dengan masa pakai dan kemampuan perbaikan yang terbatas. Pembaruan perangkat lunak akhirnya berhenti, membuat perangkat keras yang berfungsi sempurna menjadi usang.

Selanjutnya: Tiket Kereta Bisa Dipesan 10-30 Menit Sebelum Berangkat, Cek Persyaratannya

Menarik Dibaca: Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Penyakit Ginjal, Ini Dia Penjelasannya!




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×