kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Salah Sebut Nama Negara dalam Pembukaan Olimpiade, IOC Minta Maaf kepada Korsel


Sabtu, 27 Juli 2024 / 20:00 WIB
Salah Sebut Nama Negara dalam Pembukaan Olimpiade, IOC Minta Maaf kepada Korsel
ILUSTRASI. Komite Olimpiade Internasional (IOC) meminta maaf kepada Korea Selatan dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris.. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - PARIS. Komite Olimpiade Internasional (IOC) meminta maaf kepada Korea Selatan pada hari Sabtu setelah delegasi atlet dari Korea Selatan diperkenalkan sebagai delegasi dari Korea Utara dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris.

Wakil Menteri Olahraga dan Budaya Korea Selatan, Jang Mi-ran, yang hadir di Paris, menyatakan bahwa Presiden IOC Thomas Bach berencana untuk berbicara dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menyampaikan permintaan maaf. 

"Itu jelas sangat disayangkan dan kami meminta maaf dengan sepenuh hati," kata juru bicara IOC, Mark Adams, dalam konferensi pers pada hari Sabtu.

Baca Juga: China Raih Medali Emas Pertama di Olimpiade Paris Lewat Cabang Olahraga Menembah

Komite Olimpiade Nasional Korea Selatan segera melaporkan insiden tersebut kepada penyelenggara Olimpiade dan meminta agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi. Delegasi Korea Selatan terdiri dari 143 atlet yang akan berlaga dalam 21 cabang olahraga.

Sementara itu, Korea Utara, yang kembali ke Olimpiade untuk pertama kalinya sejak Rio 2016, mengirimkan 16 atlet.

Pengguna media sosial Korea Selatan menyatakan kekecewaan mereka terhadap insiden tersebut, dan beberapa merespons dengan keras terhadap permintaan maaf singkat dari IOC, menilai bahwa permintaan maaf tersebut tidak tulus.

Kedua Korea telah melihat peningkatan ketegangan terkait program senjata Korea Utara dan sangat sensitif mengenai integritas politik mereka, terutama Pyongyang, yang secara terbuka menunjukkan ketidaksenangan ketika tidak disebut dengan nama resminya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×