kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Saling Usir Diplomat, Ada Apa dengan India dan Kanada?


Kamis, 21 September 2023 / 05:39 WIB
Saling Usir Diplomat, Ada Apa dengan India dan Kanada?
ILUSTRASI. Pada Rabu (20/9/2023), India mendesak warga negaranya di Kanada, terutama pelajar, untuk sangat berhati-hati.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pada Rabu (20/9/2023), India mendesak warga negaranya di Kanada, terutama pelajar, untuk "sangat berhati-hati" ketika hubungan kedua negara memburuk.

Melansir Reuters, kondisi ini terjadi setelah masing-masing negara mengusir diplomatnya dalam perselisihan yang meningkat atas pembunuhan seorang pemimpin Sikh di wilayah Vancouver pada Juni Lalu.

Ketegangan kian meningkat sejak Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada hari Senin bahwa Kanada sedang menyelidiki “tuduhan yang dapat dipercaya” tentang potensi keterlibatan agen pemerintah India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar di British Columbia.

“Mengingat meningkatnya aktivitas anti-India dan kejahatan rasial dan kekerasan kriminal yang dimaafkan secara politik di Kanada, semua warga negara India di sana, dan mereka yang berencana melakukan perjalanan, didesak untuk berhati-hati,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri India, tanpa memberikan bukti atau rincian insiden yang spesifik. 

Hanya beberapa jam setelah imbauan perjalanan India, Menteri Keamanan Publik Kanada Dominic LeBlanc mengatakan kepada wartawan bahwa Kanada adalah negara yang aman.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dengan tegas menolak kecurigaan Kanada bahwa agen-agen India mempunyai hubungan dengan pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Kanada Usir Diplomat India Imbas Tuduhan Pembunuhan Pemimpin Sikh

“Mengingat memburuknya lingkungan keamanan di Kanada, pelajar India khususnya disarankan untuk sangat berhati-hati dan tetap waspada,” tambah kementerian dalam sebuah pernyataan.

Kanada selama berbulan-bulan telah memberikan peringatan keamanan untuk India, dan mendesak warganya untuk “berhati-hati” dalam perjalanan mereka ke negara Asia Selatan tersebut.

Namun, Kanada mengeluarkan pembaruan peringatan kesehatan untuk India pada hari Senin terkait dengan COVID-19, campak, dan virus Zika. Pemerintah Kanada mengatakan pembaruan itu adalah bagian dari pemeliharaan rutin dan terjadwal di bagian informasi kesehatan perjalanan.

Sejak tahun 2018, India telah menjadi negara sumber pelajar internasional terbesar di Kanada.

Baca Juga: Presiden Erdogan Ajak Elon Musk Mendirikan Pabrik Tesla di Turki

Menurut Biro Pendidikan Internasional Kanada, angka tersebut meningkat 47% tahun lalu menjadi hampir 320.000, yang merupakan 40% dari total pelajar luar negeri.

Pada hari Rabu, sebuah perusahaan hiburan swasta, BookMyShow, mengumumkan pembatalan tur India oleh penyanyi Kanada Shubhneet Singh.

Para pejabat Kanada sejauh ini menolak mengatakan mengapa mereka yakin India bisa dikaitkan dengan pembunuhan Nijjar.

Amerika prihatin

Amerika Serikat telah menyuarakan “keprihatinan mendalam” atas tuduhan Kanada. Sementara itu, Duta Besar AS untuk India, Eric Garcetti, mengatakan pada hari Rabu mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.

“Kami berharap teman-teman dan mitra akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini,” kantor berita India ANI, mengutip pernyataan Garcetti.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat “sangat prihatin” atas tuduhan Kanada.

“Kami mendorong India untuk bekerja sama sepenuhnya. Kami mendesak mereka untuk bekerja sama sepenuhnya,” kata Kirby kepada wartawan.

Partai oposisi utama India, mendukung penolakan pemerintah atas tuduhan Kanada, dan mendesak sikap melawan ancaman terhadap kedaulatan India.

Baca Juga: Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Wabah Virus Nipah di India

“Pembelaan Trudeau terhadap Hardeep Singh Nijjar yang dinyatakan sebagai teroris benar-benar memalukan dan menunjukkan betapa rezim Kanada saat ini bersekongkol dengan simpatisan Khalistani,” jelas Abhishek Manu Singhvi, seorang anggota parlemen senior Kongres, memposting di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Khalistan adalah nama negara Sikh yang ingin merdeka dan didirikan sebagai tujuan pemberontakan berdarah Sikh pada tahun 1980-an dan 1990-an di negara bagian Punjab, India utara, yang menewaskan puluhan ribu orang.

Sebagai partai yang berkuasa pada saat itu, Kongres memimpin perjuangan melawan pemberontakan dan akhirnya menumpasnya.

Namun hal ini merenggut nyawa pemimpin penting Kongres, Perdana Menteri Indira Gandhi, yang dibunuh oleh pengawalnya yang berasal dari Sikh pada tahun 1984, dan Ketua Menteri Punjab Beant Singh, yang terbunuh dalam ledakan bom oleh separatis Sikh pada tahun 1995.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×