Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - ROMA. Silvio Berlusconi sang fenomena dari Italia menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (12/6) waktu setempat.
Mantan Perdana Menteri Italia sekaligus miliarder ini meninggal di usia 86 tahun karena menderita sakit di sebuah rumah sakit Milan. Kantor persnya mengkonfirmasi berita duka ini
Berlusconi baru-baru ini memang memiliki riwayat masalah kesehatan. Baru-baru ini ia didiagnosis menderita leukemia, kata Rumah Sakit San Raffaele Milan. Dia telah dirawat di rumah sakit sebelumnya karena masalah pernapasan, dan menghadiri pemeriksaan di sana pada hari Jumat.
Politisi, yang telah lama dianggap sebagai figur publik paling fenomena di Italia, terpilih sebagai perdana menteri tiga kali dan menjabat total sembilan tahun, lebih lama dari siapa pun sejak diktator fasis Benito Mussolini.
Dijuluki "Il Cavaliere" (Ksatria), kariernya ditandai dengan serangkaian skandal politik, keuangan, dan pribadi, banyak di antaranya membawanya ke pengadilan.
Beberapa catatan mengenai Berlusconi ini memang fenomenal.
Baca Juga: Uruguay Juara Final Piala Dunia U-20 2023!
Tercatat Berlusconi pernah sukses memiliki klub sepakbola AC Milan. Di tangannya, AC Milan di tahun 1986 hingga 2017, klub tersebut memenangkan tiga Liga Champions, delapan gelar Serie A dan Coppa Italia. Raihan yang cukup menganggumkan bagi pemilik sebuah klub.
Berlusconi menjual AC Milan ke konsorsium yang dipimpin oleh Yonghong Li.
Namun Berluconi kembali ke sepak bola dengan membeli klub Monza setahun kemudian. Mereka promosi ke Serie A untuk pertama kalinya pada 2021.
Berlusconi adalah perdana menteri terlama di Italia. Ia tercatat memiliki ada skandal terkait pesta seks.
Salah satunya adalah yang terkenal dikaitkan dengan nama Berlusconi dengan pesta "bunga bunga" yang terkenal. Pesta seks yang melibatkan pelacur menimbulkan skandal besar di Italia.
Berlusconi secara resmi juga pernah dihukum karena membayar Karima El Mahroug, yang dikenal dengan nama panggung Ruby Rubacuori (bahasa Italia untuk "Ruby the Heartstealer"), untuk layanan seksual antara Februari dan Mei 2010 ketika dia berusia di bawah 18 tahun.
Dia kemudian dinyatakan tidak bersalah saat naik banding
Berlusconi memimpin Italia tiga kali dari 1994-1995, 2001-2006 dan 2008-2011.
Dia mengundurkan diri sebagai perdana menteri untuk terakhir kalinya pada tahun 2011 karena Italia hampir mengalami krisis utang gaya Yunani.
Satu dekade yang lalu dia dilarang memegang jabatan publik atas tuduhan penipuan pajak yang berasal dari transaksi di kerajaan medianya, tetapi larangan tersebut dicabut pada tahun 2018.
Dia kembali ke Senat Italia setelah pemilihan nasional September lalu.
Tahun lalu dia memicu kegemparan dengan komentar tentang Presiden Rusia Vladimir Putin ketika dia membual bahwa keduanya telah bertukar ucapan selamat ulang tahun dan menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atas perang tersebut.
