Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA - Premi patokan minyak mentah Timur Tengah melonjak pada hari Senin ke level tertinggi sejak Oktober 2023, didorong oleh permintaan yang kuat dari Asia.
Kilang China dan India menjelajahi dunia untuk pasokan minyak mentah karena sanksi baru AS terhadap produsen dan tanker Rusia mengekang pengiriman ke pelanggan utama Moskow, kata para pedagang.
Baca Juga: Gabung BRICS, Indonesia Bisa Impor Minyak dari Rusia
Premi Cash Dubai terhadap swap naik US$ 1,35 menjadi US$ 3,08 per barel, mewakili kenaikan harian terbesar sejak September 2020 setidaknya. Premi Oman dan Murban masing-masing naik menjadi US$ 2,90 dan US$ 3,10 per barel.
"Pasar sangat kuat," kata seorang pedagang, menambahkan bahwa kilang China ingin membeli minyak mentah dari Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika Barat pada hari Senin.
Baca Juga: Impor Minyak Mentah China Turun pada 2024, Pertama dalam Dua Dekade
Tarif pengiriman untuk kapal tanker minyak mentah yang sangat besar (VLCC) dari Timur Tengah ke China telah meningkat sekitar 10% sejak Jumat, kata pedagang lain.
Departemen Keuangan AS pada hari Jumat memberlakukan paket sanksi terluasnya sejauh ini, menargetkan pendapatan minyak dan gas yang digunakan oleh Rusia untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.
Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Gazprom Neft dan Surgutneftegaz serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, banyak di antaranya berada dalam armada bayangan yang disebut tanker tua yang dioperasikan oleh perusahaan non-Barat.