Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Jika seluruh partikel emas ini berhasil dikumpulkan, total massanya diperkirakan mencapai 441 juta ton, menurut data dari The Royal Mint.
Namun, angka tersebut masih belum seberapa dibandingkan dengan jumlah emas yang terkunci di dalam inti Bumi. Para ahli geologi memperkirakan bahwa sekitar 99% emas planet ini berada di inti, jumlah yang cukup untuk melapisi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan setebal 0,5 meter.
Chris Voisey, ahli geologi endapan bijih dari Universitas Monash, Australia, menjelaskan bahwa sebagian besar massa Bumi, termasuk emas, terbentuk saat benda langit masih cair dan logam berat seperti emas tenggelam ke inti karena gravitasinya.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Membeli Emas Sekarang Juga Menurut Robert Kiyosaki
Hanya sekitar 0,5% dari massa planet yang tiba kemudian, selama periode "Late Heavy Bombardment", antara 4,1 hingga 3,8 miliar tahun lalu. Meteorit yang jatuh saat itulah yang membawa emas yang kini ditemukan di kerak bumi.
Karena kerak Bumi telah terbentuk saat periode itu, emas yang datang dari meteorit tidak sempat tenggelam ke inti. Inilah sebabnya, menurut Voisey, mengapa sebagian kecil emas bisa tetap berada di permukaan Bumi dan membentuk endapan bijih yang bisa ditambang.
Ia juga menyatakan bahwa sejak saat itu, hampir tidak ada lagi emas tambahan dari luar angkasa yang mendarat di Bumi. Perubahan jumlah emas di permukaan hanya disebabkan oleh proses geologis alami yang memindahkan emas dari satu tempat ke tempat lain.
Baca Juga: Pamor Dolar Redup, Robert Kiyosaki Sebut Beli Emas Sekarang!
Dengan sebagian besar emas terkunci jauh di dalam inti planet, dan hanya fraksi kecil yang dapat ditemukan dan dimanfaatkan manusia, Voisey menyimpulkan bahwa sangat kecil kemungkinan manusia bisa mengukur total emas Bumi secara akurat.
Bahkan, menurutnya, mustahil untuk mengetahui secara pasti berapa banyak emas yang belum ditemukan.