kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebut alat tes corona China tidak akurat, akhirnya Filipina minta maaf...


Senin, 30 Maret 2020 / 10:34 WIB
Sebut alat tes corona China tidak akurat, akhirnya Filipina minta maaf...
ILUSTRASI. Ilustrasi alat pengujian virus corona. REUTERS/Kai Pfaffenbach


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Departemen Kesehatan Filipina pada hari Minggu (29/3/2020) meminta maaf atas komentar yang dibuat sehari sebelumnya bahwa dua batches alat uji virus corona yang disediakan oleh China di bawah standar.

Melansir South China Morning Post, Wakil Menteri Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire mengatakan pada hari Sabtu bahwa tingkat akurasi beberapa alat kesehatan yang dibuat oleh BGI Group dan Sansure Biotech hanya 40% dalam mendiagnosis Covid-19. Sebagai hasilnya, sebagian dari alat tersebut harus dibuang.

Kedutaan besar China di Manila membantah tudingan tersebut. China mengklaim, paket itu memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan bahwa mereka telah memainkan "peran penting" sehingga memungkinkan pemerintah Filipina menangani epidemi Covid-19.

Baca Juga: Studi: Virus corona kemungkinan sudah menyebar pada manusia selama beberapa dekade

"Kualitas 2.000 test kit dari BGI Group, dan 100.000 test asam nukleat dari Sansure Biotech ... sangat bagus dan tidak ada masalah akurasi," jelas kedutaan China.

Kedutaan China menggambarkan pernyataan departemen kesehatan Filipina sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan dapat menyebabkan kesalahpahaman publik, sekaligus mengganggu upaya kerja sama dalam memerangi penyakit corona.

Namun akhirnya, Filipina meminta maaf atas komentar tersebut dan mengakui bahwa kualitas alat uji memang memenuhi standar global.

Baca Juga: Xi Jinping kunjungi Zhejiang, China sampaikan pesan siap bangun lagi ekonominya

“Departemen Kesehatan ingin mengklarifikasi bahwa 2.000 test kit BGI RT-PCR awal dan 100.000 test Sansure RT-PCR yang disumbangkan oleh pemerintah China telah dinilai oleh RITM setara dengan alat tes yang disediakan oleh WHO,” katanya.

Depkes Filipina berkilah, pernyataan yang dibuat dalam pernyataan sebelumnya merujuk pada merek lain dari test kit yang telah disumbangkan dari sumber lain.

Tabloid Global Times mengatakan dalam sebuah komentar pada hari Minggu bahwa Beijing harus meningkatkan kontrol kualitasnya sehubungan dengan ekspor peralatan medis dan tidak mencakup perusahaan yang memproduksi produk di bawah standar.

Baca Juga: Kasus impor corona capai 693 kasus, China waspada serangan gelombang dua

Namun itu juga menyerukan negara-negara untuk tetap tenang dan tidak mempolitisir masalah ini. Pemerintah asing seharusnya membeli produk hanya dari perusahaan yang direkomendasikan oleh kedutaan besar China di wilayah hukum mereka, katanya.

Pertikaian antara China dan Filipina terjadi hanya sehari setelah perusahaan biotek China, Shenzhen Bioeasy Biotechnology, berjanji untuk mengganti sejumlah test kit di bawah standar yang telah disediakan untuk Spanyol.

Baca Juga: Kata Pakar, Kematian Akibat Virus Corona di AS Bisa Mencapai 200.000 Jiwa

Departemen Penyakit Menular dan Mikrobiologi Klinis Spanyol sebelumnya mengatakan bahwa test kit Bioeasy memiliki tingkat akurasi kurang dari 3%.

Dalam pembelaannya, kedutaan besar China di Madrid mengatakan Bioeasy tidak ada dalam daftar vendor yang disetujui oleh Beijing dan Madrid. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×