Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China, tempat penyakit virus corona pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, memiliki total 693 kasus impor atau kasus yang masuk dari luar negeri. "Ini berarti kemungkinan infeksi baru masih relatif besar,” jelas Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China.
Data Reuters menunjukkan, hampir seperempat kasus impor corona berasal dari kedatangan di Beijing.
"Beijing, ibukota China, masih menanggung beban risiko terbesar," kata Xu Hejian, juru bicara pemerintah Beijing, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Inggris dikabarkan marah besar dengan China soal penanganan covid-19
Hejian menambahkan, “Belum ada alasan untuk berbaring dan bersantai. Ini bukan saatnya kita bisa mengatakan semuanya berjalan baik."
Sebagian besar kasus impor itu melibatkan orang Tionghoa yang pulang dari luar negeri.
Sementara itu, data terkini menunjukkan, sebanyak 3.300 orang kini telah meninggal di China daratan, dengan jumlah kasus infeksi mencapai 81.439 kasus.
Sebelumnya, China secara luas dituduh tidak transparan ketika kasus corona muncul pertama kali pada bulan Desember. Pada waktu itu, seorang dokter muda ditegur karena "menyebarkan desas-desus" ketika ia mencoba untuk meningkatkan peringatan atas bahaya corona.
Baca Juga: Kata Pakar, Kematian Akibat Virus Corona di AS Bisa Mencapai 200.000 Jiwa
Akan tetapi, sejak saat itu, negara terpadat di dunia tersebut telah memenangkan pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas upayanya dalam mengunci daerah yang terkena dampak dan mengisolasi pasien.
Data NHC menunjukkan, dalam tujuh hari terakhir, China telah melaporkan 313 kasus virus corona yang diimpor tetapi hanya enam kasus yang dikonfirmasi dari penularan domestik.