Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Pendiri merek fesyen asal Jepang Uniqlo memperkirakan Amerika Serikat (AS) akan menanggung dampak tertinggi dari penerapan tariff Trump terhadap perdagangan global.
Tadashi Yanai, orang terkaya di Jepang dan CEO operator Uniqlo, Fast Retailing menyinggung mengenai potensi kerugian ekonomi dari tarif luas yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump..
Baca Juga: Uniqlo Bakal Naikkan Harga Produk, Ini Penyebab Utamanya
Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela acara Uniqlo di New York City. Di mana perusahaan tersebut mempromosikan kolaborasi pakaian dan seni LifeWear dengan Toray Industries Jepang dan Museum of Modern Art.
"Saya khawatir dunia bisa bangkrut," kata Yanai melalui seorang penerjemah.
"Amerika adalah yang paling menderita," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Banyak Produk Diproduksi di Asia, Uniqlo Bakal Menaikkan Harga di Amerika Serikat
Fast Retailing adalah perusahaan pakaian jadi terkemuka di seluruh Asia, dan sedang merencanakan kampanye pertumbuhan yang agresif di Eropa dan Amerika Utara.
Pada bulan Juli, perusahaan tersebut menyatakan bahwa tarif AS yang lebih tinggi akan mulai berdampak signifikan terhadap operasionalnya di Amerika mulai akhir tahun ini. Ia pun berencana untuk menaikkan harga guna mengurangi dampak tersebut.
Mayoritas produk Uniqlo yang dijual di AS diproduksi di Asia Tenggara dan Asia Selatan.