kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Secara bertahap, Singapura akan membuka kembali perbatasan


Rabu, 20 Mei 2020 / 14:26 WIB
Secara bertahap, Singapura akan membuka kembali perbatasan
ILUSTRASI. Pemandangan Terminal 2 Bandara Changi yang kosong sehari sebelum penutupan karena dampak wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Singapura, 30 April 2020.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura secara bertahap akan membuka kembali perbatasannya yang memungkinkan penduduknya melakukan kegiatan penting di luar negeri dan orang asing untuk masuk juga transit di negeri Merlion.

"Kami akan melakukannya dengan hati-hati, dengan tindakan pencegahan dan perlindungan yang diperlukan," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Selasa (19/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Singapura akan keluar dari "pemutus sirkuit", kebijakan pembatasan untuk mengekang penyebaran virus corona baru, pada 1 Juni, dan membuka kembali kegiatan ekonomi secara bertahap.

Baca Juga: Kasus corona rendah, Singapura cabut pemutus sirkuit pada 1 Juni

Tetapi, pembukaan kembali perbatasan Singapura akan "dinilai dan dilaksanakan secara terpisah dari tiga fase pencabutan pemutus sirkuit yang luas" karena situasi global tetap "bergejolak".

"Singapura saat ini sedang menjajaki kemungkinan uji coba pengaturan jalur hijau dengan beberapa negara yang dinilai memiliki risiko yang setara atau lebih rendah dari penularan masyarakat seperti Singapura, di mana perjalanan penting dalam jumlah terbatas dan dengan perlindungan, bisa dilakukan dengan aman," ujar Kementerian Kesehatan Singapura.

Pembukaan kembali perbatasan juga akan mempertimbangkan untuk memperluas pengaturan tersebut secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi global.

Baca Juga: Singapura cuma catat 305 kasus baru corona, ini penyebabnya

Hingga Selasa (19/5), Singapura memiliki 28.794 kasus virus corona, tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Tapi, sebagian besar adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing. 

Sementara jumlah kasus baru di masyarakat terus menurun, dari rata-rata enam kasus per hari di pekan sebelumnya, menjadi rata-rata tiga per hari dalam seminggu terakhir. Sampai Minggu (17/5), Singapura sudah melakukan lebih dari 290.000 tes virus corona, atau sekitar 5.100 per 100.000 orang.




TERBARU

[X]
×