Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kapal selam Korea Utara sangat kasar dan berteknologi rendah dibandingkan dengan angkatan laut modern, tetapi mereka mencoba untuk mengimbangi dengan jumlah, kekokohan dan penangkapan yang agresif," jelas Sutton dalam artikelnya yang diterbitkan oleh Forbes.
Baca Juga: Tentara Korea Selatan: Korea Utara akan membayar harga bila melakukan aksi militer
Dia menambahkan, Iran, negara dengan ikatan teknologi militer dekat dengan Korea Utara, baru-baru ini juga meluncurkan XLUUV-nya sendiri. Kendaraan itu tampak kasar, tetapi berpotensi berdampak. Ini akan bertahun-tahun sebelum itu merupakan sistem operasional, tetapi drone bawah air ini adalah jalur alami bagi negara-negara yang mengandalkan perang asimetris.
Baca Juga: Hubungan Korsel-Korut memburuk, Menteri Unifikasi Korsel mengundurkan diri
"Mereka berpotensi digunakan lebih agresif daripada kapal awak saat ini. Sementara mereka akan kekurangan kecanggihan untuk menyelesaikan misi yang kompleks, mereka bisa meletakkan ranjau atau menyerang kapal permukaan di area tertentu di mana identifikasi teman atau musuh tidak menjadi masalah," jelasnya.