kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tentara Korea Selatan: Korea Utara akan membayar harga bila melakukan aksi militer


Rabu, 17 Juni 2020 / 20:57 WIB
Tentara Korea Selatan: Korea Utara akan membayar harga bila melakukan aksi militer
ILUSTRASI. South Korean marines take part in a military exercise on South Korea????s Baengnyeong Island, near the disputed sea border with the north, September 7, 2017. Choi Jae-gu/Yonhap via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara saat ini tengah memanas. Militer Korea Utara menghancurkan kantor penghubung Antar-Korea yang makin menegangkan hubungan kedua Korea.

Di tengah memanasnya hubungan tersebut, Militer Korea Selatan mengingatkan Korea Utara akan membayar harga bila nekad melakukan aksi ke wilayahnya.

Baca Juga: Hubungan Korsel-Korut memburuk, Menteri Unifikasi Korsel mengundurkan diri

Militer Korea Selatan memperingatkan bahwa jika Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mengambil tindakan militer terhadap Korea Selatan, "mereka akan membayar harganya". Pernyataan militer Korea Selatan itu muncul menyusul ledakan sebelumnya dari kantor Penghubung di Kaesong oleh Pyongyang.

Seorang pejabat Senior Kepala Staf Gabungan Republik Korea Selatan mengatakan pasukan Korea Selatan menyatakan keprihatinan mendalam bahwa saat ini Staf Umum Korea Utara mempublikasikan berbagai jenis rencana militer yang bertentangan dengan perjanjian intra-Korea, Deklarasi Panmunjom dan perjanjian militer 19 September, 2018.

Baca Juga: Hadapi ancaman Korut, Jepang malah batalkan rencana penggunaan sistem rudal buatan AS

"Tindakan semacam itu membatalkan semua hasil bersama-sama yang telah tercapai selama lebih dari 20 tahun dan upaya di bidang kemajuan hubungan intra-Korea dan pelestarian perdamaian di Semenanjung Korea. Jika pihak Korea Utara melanjutkan ke tindakan nyata, itu pasti akan membayar harga yang sesuai," ujar pejabat tersebut seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (17/6).

Pernyataan tersebut menyusul pengumuman DPRK bahwa mereka akan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di sekitar Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), menolak niat Seoul untuk menyelesaikan situasi melalui undang-undang yang akan melarang praktik para aktivis.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×