Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - CEO Intel Brian Krzanich menjadi CEO ketiga yang meninggalkan American Manufacturing Council pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada hari yang sama, sebelumnya CEO Under Armour Kevin Plank dan CEO Merck Kenneth Frazier mengundurkan diri dari dewan penasihat Trump.
Dalam pernyataan Senin (14/8) sore waktu Washington, Krzanich mengatakan, keputusannya didasarkan pada kekhawatiran atas arah politik AS. "Saya mengundurkan diri untuk menekankan pada bahaya serius iklim politik yang menyebabkan isu kritis, termasuk kebutuhan serius untuk mengatasi kemunduran manufaktur AS," kata dia seperti dikutip CNBC.
Krzanich menambahkan, politik dan agenda politik telah menyisihkan misi penting untuk membangun basis manufaktur AS. "Saya mengundurkan diri karena saya ingin membuat perubahan, saat banyak orang di Washington tampaknya lebih memilih untuk menyerang orang yang tidak sependapat dengan mereka," imbuh Krzanich.
Dia juga menyerukan agar para pemimpin mengutuk aksi white supremacist yang berpartisipasi dalam demonstrasi di Virginia.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Plank mengungkapkan bahwa Under Armour fokus pada inovasi dan olahraga, bukan pada politik. "Saya mundur dari dewan penasihat untuk memfokuskan pada kekuatan olahraga yang menginspirasi dan menyatukan," kata Plank
Frazier, CEO pertama yang mundur dari dewan penasihat mengungkapkan bahwa dia bertanggung jawab untuk ikut melawan ekstrimisme dan intoleransi.
Mundurnya tiga CEO ini menyusul respon Trump terhadap kerusuhan pada demonstrasi white supremacist di Charlottesville, Virginia pada Sabtu lalu. Pada komentar awal, Trump mengatakan bahwa banyak pihak harus disalahkan pada demo yang akhirnya memakan korban jiwa ini.
Pada pernyataan hari Senin, Trump mengecam neo-Nazi dan Ku Klux Klan sebagai penjahat. Pernyataan ini muncul setelah tekanan politik meningkat karena Trump tidak menyebut-nyebut white supremacist.