kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank Eropa dan Amerika raup kenaikan laba pada kuartal 2 2021


Rabu, 21 Juli 2021 / 20:26 WIB
Sejumlah bank Eropa dan Amerika raup kenaikan laba pada kuartal 2 2021
ILUSTRASI. The logo of Swiss bank UBS


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Di tengah penurunan pendapatan, sejumlah bank di Eropa dan Amerika justru masih mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal kedua 2021. Alhasil, perusahaan masih optimistis kinerja bisa terangkat pada kuartal berikutnya.

Misalnya saja, UBS membukukan kenaikan laba bersih sebesar 63% menjadi US$ 2,01 miliar pada kuartal kedua 2021. Capaian itu melewati ekspetasi pasar karena perusahaan mengantongi pendapatan lebih tinggi dari bisnis wealth management.

"Kami terus fokus pada pertumbuhan dari sisi kekayaan, tetapi pada efisiensi juga (saat kami) terus berinvestasi," kata Chief Executive UBS Ralph Hamers dikutip dari Reuters, Rabu (21/7).

Baca Juga: Laba bersih Citi melonjak lima kali lipat di kuartal II-2021

Guna mendukung bisnis, perusahaan terus menggenjot kanal digital untuk menarik lebih banyak simpanan dari nasabah eselon bawah hingga orang-orang kaya di dunia. Bank asal Swiss ini membidik transaksi US$ 30 miliar pada tahun depan.

Hingga kuartal dua 2021, transaksi melalui platform ini mencapai US$ 0,5 miliar. Dari situ, aset nasabah yang berhasil diinvestasikan mencapai US$ 4,2 miliar.

Bahkan, UBS membukukan transaksi sebesar US$ 25 miliar dari simpanan nasabah kaya, khususnya pertumbuhan kuat di Amerika Serikat (AS). Hal ini diiringi kondisi pasar yang kuat turut mendorong pertumbuhan investasi pada bisnis wealth management global naik 4% secara berurutan menjadi US$ 3,2 triliun.

Pertumbuhan bisnis wealth management dari nasabah kaya membantu bank ini meningkatkan laba sebelum pajak sebesar 47% dalam bisnis tersebut.

Di sisi lain, kenaikan penyaluran pinjaman juga membantu mengimbangi hambatan dari suku bunga yang lebih rendah pada pendapatan bunga bersih.

Tak mau kalah, Citigroup Inc juga mencatatkan lonjakan laba bersih untuk kuartal kedua 2021 sebesar US$ 6,2 miliar. Nilai itu meningkat lebih dari lima kali lipat dari realisaisi tahun lalu yakni US$ 1,1 miliar.

Baca Juga: Sukses bertamasya ke luar angkasa, ini kata Jeff Bezos

Sayangnya, kenaikan laba tidak sejalan dengan pendapatan. Tercatat, pendapatan perusahaan turun hingga 12% menjadi US$ 17,5 miliar. Sebagian besar penurunan terjadi pada kuartal terakhir.

CEO Citi Jane Fraser mengatakan, peningkatan laba tersebut berkat biaya kredit yang lebih rendah. Laba per saham sebesar US$2,85 juga meningkat secara signifikan dari periode tahun sebelumnya.

"Hal ini mencerminkan pertumbuhan laba bersih, serta sedikit penurunan pada saham yang beredar," kata Fraser.

Selain itu, laju pemulihan global juga melebihi ekspetasi karena didorong kepercayaan konsumen sehingga kinerja ikut terangkat. Secara keseluruhan, tercermin dalam kinerja investasi dan ekuitas perusahaan dan pengeluaran kartu kredit.

Guna mendukung bisnis ke depan, bank asal Amerika ini akan melakukan penyegaran pada bisnis ritel dan institusi. Tujuannya untuk meningkatkan imbal hasil serta menutup kesenjangan dengan bank lain.

Selain kedua bank tersebut, kinerja laba bank - bank lain juga terangkat seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan kesepakatan bisnis seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan Bank of America.

Tetapi pendapatan perusahaan terpukul, karena penyaluran pinjaman gagal menyamai tahun lalu. UBS, misalnya mengalami penurunan pendapatan 14% dalam bisnis perdagangan pasar secara global.

Baca Juga: Perang dagang AS-China berpotensi semakin berkobar, ini penyebabnya

Selain itu, laba kuartalan JPMorgan Chase meningkat lebih dari dua kali lipat tetapi pendapatan turun karena suku bunga yang lebih rendah, permintaan pinjaman yang lesu, dan perlambatan aktivitas perdagangan akibat pandemi.

Pendapatan bank secara keseluruhan turun 8% dari kuartal kedua 2020 menjadi US$ 30.4 miliar. Sementara laba naik dari US$4,7 miliar tahun lalu menjadi US$11.9 miliar karena miliaran dolar disisihkan untuk menutupi potensi kerugian pinjaman mengimbangi perlambatan perdagangan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×